Presiden Al Bashir Perintahkan Semua Wartawan Sudan Dibebaskan
Minggu, 28 Agustus 2011 9:06 WIB
Khartoum (ANTARA/Reuters) - Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir Sabtu memerintahkan pembebasan semua wartawan Sudan yang ditahan, dan mengatakan Khartoum bertanggung jawab serta menghormati kebebasan berekspresi.
Para saksi mengatakan, keputusan untuk membebaskan sekitar enam jurnalis dari tahanan itu diambil setelah ia menghadiri suatu acara tahunan wartawan terkait dengan bulan puasa Ramadan.
"Untuk menghormati kesempatan ini dan untuk wartawan, saya perintahkan pembebasan semua wartawan yang ditahan," kata Bashir pada akhir acara itu di Khartoum.
"Kami menyerukan kebebasan dan tanggung jawab," tambahnya.
Pihak berwenang menuduh wartawan, yang kebanyakan dipekerjakan oleh Radio Dabanga terdaftar milik Belanda, bekerja untuk pemberontak di Darfur dan Pengadilan Pidana Internasional, yang berusaha menangkap Bashir atas tuduhan kejahatan perang dan genosida. Tuduhan tersebut ditolak oleh Bashir.
Sekitar 13 staf di Radio Dabanga dan kelompok pro-demokrasi HAND ditangkap dan ditahan tahun lalu, bersama dengan wartawan terkenal Darfur yang lain yakni Jaafar as-Sadki, yang bekerja untuk surat kabar
independen ash-Sahafa.
Radio Dabanga tidak berlisensi untuk beroperasi di Sudan.
Sudan dikenal mengendalikan secara ketat stasiun radio dan televisi, khususnya di Darfur, tempat pemberontakan telah menewaskan ribuan orang.
Khartoum telah menolak untuk mengizinkan stasiun radio PBB di Miraya melakukan siaran di utara negara itu.