Jakarta (ANTARA) - Swedia menyatakan minat untuk menjadi mitra wicara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), melalui surat yang diserahkan Menteri Luar Negeri Tobias Billstrom kepada Menlu Indonesia Retno Marsudi selaku ketua ASEAN tahun ini.
Dalam surat yang diterima oleh Menlu Retno di Stokcholm pada 13 Mei 2023, Swedia menyatakan minatnya untuk mengaksesi Traktat Persahabatan dan Kerja Sama Negara-Negara ASEAN (TAC).
“Aksesi formal Swedia ke perjanjian tersebut menunjukkan kepercayaan Swedia terhadap ASEAN sebagai organisasi kawasan yang stabil, damai, dan sejahtera,” kata Duta Besar RI untuk Swedia Kamapradipta Isnomo melalui pesan singkat kepada ANTARA, Senin.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keinginan Swedia untuk menjalin hubungan yang lebih kuat dengan ASEAN berdasarkan suatu traktat yang mengikat akan membawa hubungan kedua pihak ke “tingkat yang baru”.
ASEAN Chair Minister @Menlu_RI ????????received Minister @TobiasBillstrom ???????? intention letter for accession to Treaty of Amity & Cooperation (TAC) 13/05/23
— Kamapradipta I. (Kama) (@kamapradipta) May 15, 2023
TAC is the key code of conduct for maintaining regional peace & stability in SEA#ASEANIndonesia2023#EUIndoPacific#EU2023SE pic.twitter.com/gHyhobWX2P
Baca juga: Presiden Jokowi akan hadiri sejumlah KTT dengan mitra wicara ASEAN
Ketertarikan Swedia untuk bermitra dengan ASEAN didorong oleh keberadaan lebih dari 700 perusahaan swasta Swedia di kawasan, yang 90 di antaranya berada di Indonesia -- termasuk Ericsson yang sudah beroperasi di Indonesia sejak 1907.
Selain itu, wisatawan Swedia pun banyak berkunjung ke Asia Tenggara dengan jumlah 100.000 orang hingga 200.000 orang per tahun.
“Swedia juga ingin turut menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara, khususnya kontribusi Swedia di bidang transisi ke energi hijau, terbarukan, dan berkelanjutan serta digitalisasi,” kata Kamapradipta.
Sebagai ketua ASEAN, Indonesia akan menyerahkan secara resmi surat pernyataan minat Swedia kepada Sekretaris Jenderal ASEAN untuk diproses secara internal.
“Indonesia akan mengagendakan pembahasan permohonan aksesi Swedia dalam pertemuan para menlu ASEAN berikutnya, untuk dibahas dan disepakati secara konsensus,” tutur Dubes Kamapradipta.
Selama penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo pada pekan lalu, empat negara, yaitu Arab Saudi, Spanyol, Panama, dan Meksiko, juga menyatakan minat untuk turut menjadi mitra organisasi tersebut.
ASEAN saat ini telah menjalin beberapa kerja sama eksternal, baik dengan negara mitra wicara maupun organisasi regional dan internasional.
Mitra wicara ASEAN adalah negara dan organisasi regional atau internasional yang menjadi mitra kerja sama ASEAN di berbagai bidang.
ASEAN saat ini memiliki 12 mitra wicara, yaitu Amerika Serikat, Australia, India, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Rusia, Selandia Baru, China, Uni Eropa, Inggris, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
ASEAN juga memiliki hubungan dengan mitra-mitra wicara sektoral, yakni Pakistan, Norwegia, Swiss, dan Turki serta mitra wicara pembangunan dengan Jerman.
ASEAN didirikan di Bangkok, Thailand, pada 8 Agustus 1967 dan saat ini beranggotakan Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Myanmar, serta Vietnam.
Timor Leste, yang pada November tahun lalu diterima secara prinsip untuk menjadi anggota ke-11 ASEAN, saat ini sedang menjalani proses untuk menjadi anggota penuh organisasi kawasan tersebut.