Kediri - Sebanyak tujuh korban bus Puspa Indah yang masuk jurang, hingga kini masih mendapatkan pengobatan dan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pelem, Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. "Kami masih lakukan observasi pada seluruh pasien hingga 1x24 jam. Kami pantau intensif kondisi mereka," kata dokter jaga RSUD Pelem Pare, dr Gilang, Rabu. Ia belum bisa mengatakan tingkat kondisi para pasien akibat bus terguling di Desa Pait, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang itu. Yang jelas, saat ini mareka sudah mendapatkan perawatan khusus dari rumah sakit. Ia menyebut, di RSUD Pelem, Pare, saat ini ada sembilan pasien yang dirawat. Dari sembilan itu, dua di antaranya telah meninggal dunia, hingga yang mendapatkan pengobatan ada tujuh pasien. Kecelakaan maut terjadi di tikungan Desa Pait, Kasembon, Malang. Sebuah bus dengan nomor polisi N-7380-UA yang dikemudikan oleh Sukardi (40) warga Desa Jogomerto, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk terguling. Kecelakaan itu berawal dari yang sopir bus yang hendak mendahului truk di depannya, tepatnya di Desa Pait, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Namun, saat di belokan, dari arah depan ada sebuah truk fuso. Sopir panik, hingga terpaksa banting setir ke arah kiri dan jatuh ke jurang dengan kedalaman 60-70 meter. Seluruh korban yang diperkirakan ada 20 orang terluka, setelah bus masuk jurang. Kejadian itu diperkirakan pukul 12.00 WIB. Kepala Unit Lalu Lintas Polsek Pujon, Kabupaten Malang, Aiptu Sudiman mengatakan, para korban, sudah dievakuasi ke empat lokasi, yaitu Puskesmas Kasembon, RS Madinah Kasembon, RSUD Pelem, Pare, dan RSUD Mojowarno, Jombang. Ia mengatakan, saat ini proses evakuasi bus masih terus dilakukan. Petugas masih mencari beberapa korban yang diduga ada yang terpelanting di jurang yang ditanami kopi itu. "Kami masih upayakan proses evakuasi, terutama seluruh korban. Petugas kami masih di lokasi kejadian," kata Sudiman.
Tujuh Korban Bus Masuk Jurang Dirawat di Pare
Rabu, 17 Agustus 2011 18:01 WIB