Pengusaha Rental Mobil Kebanjiran Order
Jumat, 12 Agustus 2011 15:38 WIB
Kediri - Para pengusaha mobil rental di Kediri, Jawa Timur, kebanjiran order menjelang Lebaran 1432 Hijriah yang kurang tiga pekan lagi.
Afnan Subagio, salah seorang pengusaha rental mobil dari Kota Kediri, Jumat, mengemukakan saat ini jadwal untuk rental sudah padat. Jadwal paling terlihat padat pada "H-10" hingga "H+16".
"Kalau untuk sekarang ini, mobil banyak yang di garasi, karena rental sepi. Justru nanti, pada Lebaran kurang sepuluh hari hingga 16 hari setelah Lebaran, pesanan penuh," kata Afnan.
Ia mengemukakan, mempunyai enam kendaraan dengan jenis mobil terbaru. Hal itu untuk menarik para pelanggan, agar tidak lari meminjam mobil dari perusahaan rental lainnya.
Menjelang Lebaran seperti ini, kata Afnan, selain mempersiapkan kendaraan yang terbaru, pihaknya juga selalu melakukan cek kondisi perusahaan, apakah baik atau harus diperbaiki.
Hal itu penting dilakukan, agar saat dibawa pelanggan mobil bisa dalam keadaan prima dan tidak macet. Ia khawatir, jika macet, para pelanggan bisa lari ke perusahaan lainnya.
Untuk sewa mobil, ia mengatakan biaya yang dikenakan adalah harian. Sehari, pihaknya memberi harga Rp300 ribu, dengan berbagai macam tujuan, sesuai dengan permintaan dari perental. Mobil itu disewa tanpa sopir.
Namun, ia mengaku terkadang resah dengan sikap para pelanggan yang terkadang dengan sengaja merusak mobil sewa, di antaranya mengganti beberapa suku cadang mobil, dari semula kualitas bagus menjadi kualitas di bawahnya.
"Kadang ada pelanggan yang nakal, mengganti onderdil. Padahal, harga onderdil juga mahal," ucapnya.
Mengantisipasi hal itu, Afnan mengatakan selalu selektif dan meminta calon perental untuk melengkapi persyaratan, di antaranya memberikan kartu tanda penduduk dan uang pembayaran tunai di muka.
"Kami juga menolak, jika ada perental yang minta dijemput di pusat perbelanjaan atau daerah sepi. Kami antisipasi saja, karena praktik kejahatan saat ini juga marak," ucap Afnan.
Selain menyewakan mobil, dia juga mengatakan saat ini sudah mulai merambah pada usaha "travel", dengan tujuan Yogyakarta dan Malang. Ia menilai, pendapatan dari usaha travel lebih rutin daripada rental mobil.
Untuk harga, ia menyebut, jurusan ke Yogyakarta Rp100 ribu, sementara yang ke Malang Rp50 ribu. Ia saat ini belum berencana membuka trayek ke Surabaya. Selain tingkat persaingan tinggi, saat ini masih belum ada pihak yang diajak kerja sama.
Afnan menyebut, dari usaha travel ini sebulan ia bisa mendapatkan Rp2,4 juta dan itu rutin ia dapatkan. Nominal itu sebenarnya lebih kecil daripada pendapatan pada rental, yang biasanya mendapatkan hingga Rp3 juta per bulan.
Sayangnya, untuk rental tidak bisa rutin, karena tergantung permintaan. Namun, untuk Lebaran biasanya, akan ramai bila dibandingkan dengan bulan-bulan lain.
"Kalau travel pendapatan rutin, tapi kalau rental tidak rutin. Sebenarnya, secara pendapatan lebih besar dari rental, sayangnya, itu tergantung dari pasar, ramai atau tidaknya," ujar Afnan.