Pamekasan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan menyampaikan peringatan dini potensi banjir rob dan meminta masyarakat yang tinggal di sepanjang pesisir pantai meningkatkan kewaspadaan.
"Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, potensi banjir rob akan berlangsung hingga 27 Februari 2023 di sejumlah pesisir pantai di Indonesia, termasuk di Pamekasan ini," kata Analis Muda Kebencanaan BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyoni dalam keterangan pers di Pamekasan, Selasa malam.
Budi menjelaskan penyebab banjir rob itu, karena ada fenomena super new moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi. Kondisi itu menyebabkan meningkatnya ketinggian pasang air laut maksimum.
Berdasarkan prakiraan itu, kata Budi, maka secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
"Karena itu, rilis dari BMKG ini perlu kami sampaikan kepada media, agar bisa segera menyebar secara luas dan masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Budi yang juga koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan sektor terkait potensi banjir rob sebagaimana rilis BMKG tersebut.
"Mulai malam ini kami juga telah menerjunkan tim ke semua kampung pesisir di Pamekasan untuk menyampaikan secara langsung kepada masyarakat, terutama di perkampungan warga yang biasa dilanda banjir rob," katanya.
Budi menyebut, kampung pesisir yang selama biasa dilanda banjir rob di antaranya, pesisir pantai Jumiang, dan Padelegan di Kecamatan Pademawu, pesisir Pantai Talang Siring di Kecamatan Larangan dan pesisir Kampung Nelayan Pasean di Kecamatan Pasean, Pamekasan.