Surabaya (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mendapatkan Sertifikasi ISO 27001:2013, yakni standar internasional keamanan yang dapat membantu menerapkan sistem manajemen keamanan informasi yang menyeluruh dari aspek kebijakan dan tata kelola, SDM, teknologi, serta peran aktif manajemen.
"Hal tersebut menunjukkan komitmen kami yang terus meningkatkan kualitas keamanan informasi," kata Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman saat seremonial penyerahan ISO 27001:2013 di ruang Bromo Lantai 5, Kantor Pusat Bank Jatim, Surabaya, Kamis.
Busrul mengatakan, saat ini sistem manajemen keamanan dan informasi merupakan suatu kebutuhan dan tuntutan bagi seluruh instansi, terutama perbankan, hal ini erat kaitannya dengan kepercayaan. Good Corporate Governance yang menjadikan sesuatu harus diutamakan di dalam tata kelola perbankan pada umumnya.
"Terima kasih kepada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) atas kepercayaannya kepada kami untuk pelaksanaan operasional dalam sisi keamanan siber, dengan adanya Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS/CSIRT) dari BSSN, tentunya menjadikan kami untuk bisa langsung merespon dengan cepat & tepat apabila sistem keamanan kita terkena insiden," katanya.
Busrul juga berterima kasih kepada lembaga sertifikasi Bureau Veritas Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Bank Indonesia & OJK selaku regulator serta pihak-pihak terkait yang telah bekerja keras memberikan support kepada kami dalam hal pencapaian ISO 27001.
"Pencapaian ini menjadi motivasi kami untuk terus berkomitmen meningkatkan keamanan informasi sesuai dengan standar yang ada. ISO 27001 merupakan standar internasional yang akan menjadi tonggak bankjatim untuk terus bergerak menuju standar internasional yang lain. Kami harus menjaga konsistensi ini, karena kunci dari sebuah sistem adalah konsistensi, kemudian monitoring secara berkala khususnya dalam sistem keamanan siber," katanya.
Ia berharap, dengan adanya raihan ini dapat saling mendorong dan menguatkan satu sama lain dalam hal sistem keamanan informasi, meningkatkan kepercayaan nasabah dan stakeholder, meningkatkan reputasi dan brand image JConnect serta meningkatkan daya saing terhadap kompetitor yang ada.
Deputi Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, Mayor Jenderal TNI (Mar) Markos, SE mengatakan, saat ini layanan berbasis internet dan digital menjadi primadona di tengah masyarakat.
"Namun perlu kami sadari bahwa semakin tinggi tingkat kemanfaatan teknologi akan berbanding lurus dengan tingkat risiko dan ancaman keamanannya," kata Markos.
Salah satu langkah konkret keamanan siber nasional, kata dia, adalah melalui kesiapsiagaan pengelolaan insiden siber dengan membentuk tim TTIS/CSIRT yang merupakan organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, menanggapi laporan dan aktifitas insiden siber yang terjadi.
"Sebagai bank yang sudah melayani masyarakat sejak puluhan tahun silam, Bank Jatim menunjukkan keseriusannya dalam upaya untuk menjaga keamanan data para nasabah dengan membentuk Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS/CSIRT), langkah ini sejalan dengan peraturan presiden nomor 82 tahun 2022 tentang Perlindungan Infrastruktur Informasi Vital," katanya.