Malang (ANTARA) - Sejumlah warga di Kabupaten Malang, Jawa Timur mengabadikan puing-puing bekas kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jatim, Minggu.
Puing-puing berupa bekas mobil yang terbakar dengan posisi terbalik, serta truk kepolisian yang masih dibiarkan di depan Stadion Kanjuruhan tersebut menjadi tontonan warga, dan obyek warga untuk berfoto.
Belum diketahui, sampai kapan mobil dan truk yang berbalut garis polisi dibiarkan, sebab keberadaanya terlihat mengganggu akses jalan di depan Stadion Kanjuruhan Malang.
"Iya mas, ini mengambil foto buat dokumentasi pribadi," kata warga bernama Lutfi, saat ditanya untuk apa mengambil foto-foto dengan obyek bekas mobil dan truk terbakar.
Sementara sejumlah petugas kepolisian, juga tampak melakukan identifikasi di sisi luar dan dalam stadion, dengan membiarkan bekas kericuhan berserakan di sekitar lingkungan stadion.
Sebelumnya, kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.
Tragedi itu menewaskan setidaknya 130 orang, dan tercatat korban jiwa terbesar kedua dalam sejarah kerusuhan di stadion sepak bola.
Tragedi pertama dengan jumlah korban jiwa terbesar dikutip dari laman footballgroundguide.com, Minggu, terjadi di Stadion Nasional (Estadio Nacional), Lima, Peru, saat laga Peru vs Argentina pada 1964.
Kejadian yang menewaskan 326 orang tersebut terjadi akibat kerusuhan di dalam stadion dan dihalau polisi yang membuat penonton panik berlari di pintu keluar yang ternyata masih tertutup dan membuat banyak yang terinjak-injak.
Tragedi kedua terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) malam, usai pertandingan antara tuan rumah Arema FC yang kalah melawan Persebaya Surabaya.(*)
Sejumlah warga abadikan puing-puing bekas kerusuhan Kanjuruhan Malang
Minggu, 2 Oktober 2022 15:20 WIB
Sementara sejumlah petugas kepolisian, juga tampak melakukan identifikasi di sisi luar dan dalam stadion