Surabaya (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Surabaya di Provinsi Jawa Timur mengimbau warga mewaspadai penularan legionellosis, penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Legionella.
Dinas Kesehatan Surabaya mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap penyakit legionellosis di Kota Surabaya untuk menindaklanjuti surat edaran dari Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan mengenai kewaspadaan terhadap penyakit legionellosis di Indonesia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Rabu, menjelaskan bahwa legionellosis mengarah atau menyerupai pneumonia, penyakit serupa influenza atau infeksi saluran pernafasan akut.
Ia mengatakan bahwa sampai sekarang kasus penyakit legionellosis belum ditemukan di Kota Pahlawan. Namun demikian, pemerintah kota meminta fasilitas kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan penyakit tersebut.
Nanik mengemukakan pentingnya deteksi dini kasus melalui penguatan surveilans atau pemantauan penularan penyakit yang menyerupai atau bisa mengarah ke legionellosis.
Menurut Nanik, gejala awal legionellosis di antaranya batuk berdahak, demam, nyeri otot, diare, sesak nafas, kehilangan nafsu makan, lemah, lesu, dan sakit kepala.
Bakteri penyebab legionellosis, ia mengatakan, bisa menular melalui udara, air yang terkontaminasi bakteri Legionella, inokulasi langsung melalui peralatan pernafasan, dan pengompresan luka menggunakan air yang terkontaminasi.
Ia menjelaskan bahwa pada dasarnya semua kelompok umur bisa terserang penyakit legionellosis. Namun, 75 sampai 80 persen kasus penularan penyakit tersebut terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun.
Menurut dia, orang berusia lanjut, perokok, pecandu alkohol, dan orang yang menjalani pengobatan imunosupresi, serta penderita kencing manis, penyakit jantung, penyakit paru-paru kronis, dan penyakit ginjal kronis lebih rentan terserang penyakit tersebut.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya menggerakkan puskesmas untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pencegahan penularan legionellosis, memantau penularan penyakit, menyiapkan petugas untuk melakukan penelitian epidemiologi jika ada temuan kasus, serta menyiapkan tata laksana penanganan kasus di fasilitas kesehatan dan laboratorium.
Selain itu, Dinas Kesehatan meningkatkan kesiapsiagaan puskesmas dam memperkuat jejaring kerja surveilans lintas program dan lintas sektor di masing-masing wilayah kerja puskesmas.
Legionellosis adalah istilah umum untuk penyakit Legionnaires dan Pontiac Fever. Legionnaires ditandai dengan pneumonia dan dapat menyebabkan kematian.
Penyakit ini antara lain timbul akibat pemakaian sistem pendingin sentral, alat pelembab ruangan, sistem air panas, kolam spa, dan alat bantu pernafasan yang terkontaminasi bakteri.