Surabaya (ANTARA) - Wakil Wali Surabaya Armuji menemui seorang nenek, Mbah Mursiti berusia 84 tahun yang dipaksa anaknya menjadi pengemis di kediamannya Tambak Wedi Baru, Jumat.
"Saya menyesalkannya. Ini tentu tidak mencerminkan karakteristik warga Surabaya yang humanis dan penuh kasih sayang," kata Wakil Wali Kota (Wawali) Armuji saat menemui Mbah Mursiti.
Kisah Mbah Mursiti yang seringkali dipaksa bekerja oleh anaknya menjadi sorotan warganet menyusul videonya masuk laman media sosial TikTok melalui akun bilqis.maulidiya.agus.
Video yang dibagikan itu telah disukai sebanyak 125 ribu orang dan dikomentari sebanyak 6.816 orang dan dibagikan sebanyak 8114 kali .
Di media sosial tersebut terdapat sejumlah komentar di antaranya dari akun @Erindah Ika Yuliani"Ku kira cuma di film yang seperti ini, ternyata di kehidupan nyata ada. Semoga mbahnya cepet ada yang menolong. Sehat selalu mbah".
Mendapati hal itu, Armuji lantas mendatangi kediaman Mbah Mursiti yang tinggal bersama anak perempuan dan cucunya.
"Video itu viral sehingga kami ambil langkah dan respons cepat. Ternyata si mbah ini menurut pengakuan tetangganya sering diperintahkan untuk meminta-meminta karena anaknya tidak bekerja," kata Cak Ji, sapaan akrabnya.
Untuk itu, Wawali menawarkan agar Mbah Mursiti tinggal dan dirawat di UPTD Griya Werdha atau Panti Jompo milik Pemkot Surabaya yang selama ini menampung para lanjut usia.
"Namun anaknya belum berkenan. Tetapi kami ingatkan jangan diulangi kembali. Kasihan Mbah Mursiti usianya sudah 84 tahun tentu capek kalau jalan agak jauh," tuturnya.
Selain itu, Armuji juga memerintahkan agar pihak kelurahan dan kecamatan setempat memberikan perhatian kepada Mbah Mursiti dengan mengalokasikan bantuan makanan guna menjamin ketercukupan gizi maupun bantuan lainnya.
Cak Ji temui nenek di Surabaya yang dipaksa anaknya jadi pengemis
Jumat, 16 September 2022 13:09 WIB
Saya menyesalkan hal itu terjadi di Surabaya.