Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak seluruh pelajar di Indonesia untuk menjadi pelopor keselamatan lalu lintas.
Menhub mengatakan, sebagai generasi muda penerus bangsa, pelajar berperan penting untuk mewujudkan penurunan tingkat kecelakaan lalu lintas yang mayoritasnya melibatkan usia pelajar (15-19 tahun).
“Dari jumlah kecelakaan lalu lintas, kebanyakan dialami kalangan pelajar atau remaja yang masih labil emosinya,” kata Menhub saat menghadiri kegiatan “Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tingkat Nasional Tahun 2022" di Jakarta, Kamis.
Budi Karya menyampaikan, pada kegiatan bertema “Indonesia Future Transport” ini, Kemenhub memberikan penghargaan kepada sejumlah pelajar yang terpilih menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.
Menhub meminta kepada para pelajar terpilih, untuk mengajak dan mengingatkan rekan-rekannya sesama pelajar, untuk menjaga keselamatan dalam berlalu lintas di jalan.
“Adik-adik yang terpilih menjadi pelopor ini sudah mengerti pentingnya keselamatan berlalu lintas. Jadi tolong untuk diingatkan juga teman-temannya,” ujarnya.
Lebih lanjut Menhub mengatakan, edukasi tentang keselamatan berlalu lintas sangat penting untuk dilakukan secara berkelanjutan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas yang baik dan berkeselamatan.
“Di seluruh dunia setiap harinya ada korban kecelakaan lalu lintas yang jumlahnya banyak sekali. Kita menginginkan jumlahnya bisa berkurang atau bahkan tidak ada kecelakaan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno menjelaskan, kegiatan pemilihan pelajar pelopor ini dilakukan sebagai salah satu upaya mengurangi tingkat kecelakaan di jalan khususnya yang melibatkan usia pelajar/remaja.
Kegiatan ini berlangsung mulai 12 - 15 September 2022 dengan jumlah peserta sebanyak 37 siswa yang berasal dari 17 provinsi.
Untuk menambah wawasan tentang keselamatan lalu lintas, para peserta diberikan pembekalan sejumlah materi yakni motivasi dan pengembangan diri, manajemen kampanye keselamatan, sosialisasi sekolah Kemenhub, perilaku pelajar berkeselamatan jalan, public speaking, mechanic school, penangan korban kecelakaan lalin, dan narkoba dikalangan remaja.
Baca juga: Libatkan mahasiswa, Jasa Raharja-Unesa bertekad tingkatkan keselamatan lalu lintas