Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia siap menuntaskan pembangunan Sentra Wisata Kuliner (SWK) di Kampus ITTS Jalan Ketintang 156 Kota Pahlawan, Jawa Timur, dalam waktu dekat ini.
"Estimasinya pada 13-14 Agustus para pedagang sudah masuk semua ke SWK Ketintang. Sedangkan peluncurannya direncanakan pada 17 Agustus 2022," kata Camat Gayungan Agus Tjahyono di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, SWK tersebut akan digunakan untuk tempat relokasi pedagang yang sebelumnya berjualan di atas saluran sekitaran Jalan Ketintang. Dari sekitar 50 pedagang yang berjualan di sana, 42 diantaranya merupakan warga KTP Surabaya.
"Karena daya tampung SWK hanya 35 pedagang, tentu saja beberapa diantaranya tidak bisa masuk semua. Namun ada arahan dari pimpinan agar bisa masuk semua yang KTP Surabaya. Nanti kami koordinasikan kembali dengan Dinas Koperasi dan teman-teman Telkom," kata Agus.
Agus mengatakan para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang akan direlokasi ke SWK Ketintang terlihat antusias. Selain lokasinya lebih rapi dan tertata, para pedagang itu juga melihat potensi ekonomi di sana.
"Sebenarnya banyak yang ingin masuk ke SWK Ketintang. Tapi karena kapasitasnya 35 pedagang, sehingga ada skala-skala prioritas," ujar Agus.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya Irvan Widyanto sebelumnya mengatakan progres pembangunan SWK sudah mencapai sekitar 65 persen.
Terkait belum terpasangnya saluran air PDAM, kata dia, pihaknya juga siap membantu mengkomunikasikan dengan pihak PDAM Surabaya. "Nanti kami bantu komunikasi dengan Direksi PDAM," ujar dia.
Sementara itu Manager Government Service Witel Surabaya Utara PT Telkom Indonesia Andi Susena mengatakan pihaknya menargetkan bangunan fisik itu akan rampung 100 persen pada 14 Agustus 2022.
"Mungkin yang belum bisa 100 persen pada 17 Agustus 2022 adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Nah, itu perlu waktu sampai September Insya Allah selesai," kata Andi.
Adi mengatakan sistem pembayaran digital nantinya bakal diterapkan di SWK Ketintang. "Jadi, sistem pembayarannya nanti menggunakan e-money, kami punya sistem Sooltan Pay, sistem kasir juga ada. Jadi kami memaksimalkan itu untuk membudayakan masyarakat secara digital," ujar dia. (*)