Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan pasangan yang banyak melakukan hubungan intim tidak dapat mewujudkan kehamilan seorang anak yang berkualitas.
"Kalau mau hamil, pertama, mestinya suaminya juga normal, harus sehat. Istrinya pun juga sama, lalu kalau berhubungan (intim) itu pada masa subur tidak boleh terus-menerus. Ada manten baru yang semangatnya tiap hari lembur terus, hubungan terus. Itu saya jamin tidak hamil,” kata Hasto melalui keterangan video di Jakarta, Rabu.
Hasto menuturkan seringkali banyak pasangan suami istri yang baru menikah salah mengartikan semakin banyak melakukan hubungan intim, semakin cepat pula untuk seorang perempuan memasuki masa kehamilan.
Padahal, hubungan intim yang dilakukan setiap hari dan tidak berjarak justru memberikan peluang besar pada tidak terjadinya kehamilan.
Hasto menjelaskan hal tersebut terjadi karena sperma yang dikeluarkan oleh laki-laki dalam hubungan intim setiap hari hampir dipastikan tidak memiliki kualitas yang bagus."Maka salah satu syarat orang biar hamil, ternyata bibit laki-lakinya bagus. Kemudian istri saat masa subur, ketemu dan hubungannya tidak terlalu sering,” ujar Hasto.
Guna menghasilkan kehamilan yang baik dan berkualitas bagi ibu, Hasto menyarankan supaya hubungan intim dilakukan setidaknya dua atau tiga kali seminggu. Sebab, sperma yang dihasilkan oleh laki-laki harus dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.
Sebelumnya, Hasto juga menyarankan supaya laki-laki yang ingin menikah mengurangi kebiasaannya untuk merokok, menghindari pemakaian yang ketat serta menjaga pola makannya agar dapat menghasilkan sperma yang berkualitas 75 hari sebelum pernikahan.
Sementara pada perempuan, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat untuk mengukur lingkar lengan atas, berat badan dan tinggi badan juga kadar hemoglobin (Hb) dalam darah.