Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menegaskan seorang guru harus mampu menjadi uswatun hasanah atau teladan yang baik bagi anak didiknya.
Hal tersebut disampaikan Wapres saat hadiri acara Sarasehan Bersama Pimpinan Pusat dan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) di Institut K.H. Abdul Chalim, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat.
"Tugas guru ini adalah menciptakan dan membangun masa depan sesuai dengan nama guru, itu kata orang Jawa digugu, ditiru. Artinya didengarkan omongannya dan diikuti perilakunya. Oleh karena itu, guru harus menjadi teladan, harus menjadi uswatun hasanah sehingga bisa diikuti oleh murid-muridnya," ujar Wapres.
Wapres mengatakan bahwa pada masa sekarang banyak sekali tantangan yang terjadi akibat perkembangan zaman yang harus dihadapi guru, mulai dari tantangan disinformasi, krisis pangan, pemberdayaan umat, hingga perilaku menyimpang seperti LGBT.
"Tantangan kita jangan sampai anak-anak kita rusak. Pertama tentu menjaga akidah-akidah yang rusak. Ini akidah-akidah banyak yang menyimpang. Tantangan kita ke depan memang berat. Oleh karena itu, tugas guru itu bagaimana menjaga umatnya," kata Wapres.
Selain dari sisi keilmuan, Wapres juga menekankan bahwa guru memiliki peran penting dan strategis dalam mengantisipasi berbagai tantangan zaman dari sisi regulasi yang ada.
"Wajibnya kita bersiap untuk menghadapi semua bahaya yang diduga datang. Jadi, harus melakukan antisipasi terhadap berbagai bahaya yang majnun, apalagi yang sudah nyata," kata Wapres.
Wapres lantas mengatakan, "Sekarang bahayanya sudah ada, dan dikira-kira ke depan nanti akan lebih besar lagi gelombang bahayanya. Ini tugas guru memberikan pengertian kepada murid-murid kita itu."
Menutup sambutannya, Wapres mengucapkan selamat atas terpilihnya para pengurus baru PERGUNU.
Pada kesempatan itu, Wapres meminta pengurus terpilih terus beradaptasi dalam menghadapi tantangan zaman, serta ikut menciptakan inovasi-inovasi baru untuk mengatasi berbagai persoalan.
Ketua Umum PERGUNU Asep Saifuddin Chalim melaporkan bahwa PERGUNU sebelumnya telah menyelenggarakan kongres pada tanggal 26—29 Mei 2022, yang menghasilkan beberapa rekomendasi.
Asep berharap keberadaan PERGUNU dapat makin aktif dan memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan Indonesia.
"Semoga dengan keberadaan PERGUNU, kita akan benar-benar mengupayakan ikhtiar sekuat tenaga dari sisi pendidikan-pendidikan yang akan mewujudkan Indonesia maju, adil, dan makmur," kata Asep.
Turut hadir dalam acara ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa, serta para pengurus pusat dan wilayah PERGUNU. (*)
Wapres: Guru harus jadi uswatun hasanah
Jumat, 3 Juni 2022 21:33 WIB