Surabaya (ANTARA) - Pelaku Usaha di bidang furniture (mebel) atau perabot rumah tangga, Dimas Harry Priawan menyebut tren perkembangan furniture di Surabaya terus membaik pascaberangsurnya aktivitas masyarakat dalam berbelanja secara luring, setelah turunnya kasus COVID-19.
Dimas yang juga CEO dan Co Founder, Pusat Perbelanjaan Furniture Dekoruma, Jumat di Surabaya mengatakan, meski membaik, belanja furniture secara daring masih mendominasi, dengan komposisi 70 persen daring, 30 persen luring.
"Secara keseluruhan transaksi furniture Dekoruma lebih banyak dilakukan secara daring, yang besarannya mencapai 70 persen. Hanya sekitar 30 persen yang luring," katanya.
Dimas mengatakan, seiring tren membaik itu Dekoruma membidik Surabaya, dengan membuka gerai di Jalan HR Muhammad karena banyaknya permintaan dari masyarakat.
"Kami melihat adanya peluang bagi Dekoruma karena Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta, di mana pembangunan apartemen dan landed housing berukuran kecil juga meningkat, serta memerlukan furnitur dan desain hemat tempat dan multifungsi, seperti produk yang dihadirkan Dekoruma," kata Dimas saat membuka gerainya di Jalan HR Muhammad, Surabaya.
Gerai Surabaya, kata dia, akan menjadi gateway atau hub Dekoruma yang akan menjangkau Indonesia Timur.
Sebelumnya sejak awal tahun, Dekoruma menghadirkan empat Dekoruma Experience Center di beberapa kota di Indonesia, seperti Bandung, Depok dan Bekasi," katanya
Dimas mengatakan, secara keseluruhan, Kota Surabaya merupakan experience center ke-13, dimana sisanya tersebar di Jabodetabek dan Bandung.
"Surabaya saat ini hampir sama dengan Jakarta lima tahun ke belakang. Jadi udah mulai banyak apartemen yang mungil-mungil dan rumah-rumah juga yang kecil. Jadi kami memberikan solusi furniture yang multifungsi dan space saving," ujar Dimas.(*)