Kediri (ANTARA) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan bahwa laju inflasi di Kota Kediri, Jawa Timur, masih rendah dan terkendali, sehingga hal ini sesuai target.
Wali Kota bersyukur nilai inflasi masih rendah dan terkendali ini. Hasil ini juga bagian dari langkah yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri untuk terus melakukan upaya agar inflasi tetap terkendali, kendati terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga.
"Alhamdulillah inflasi di Kota Kediri masih terkendali. Kami bersama seluruh pihak terkait selalu berkomunikasi agar inflasi ini tetap terjaga apalagi di tengah kenaikan harga beberapa komoditas. Tentu di tahun 2022 kami berharap inflasi di Kota Kediri terus rendah dan terkendali. Sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya di Kediri, Jumat.
Dari hasil perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi tahun kalender Kota Kediri Januari–Desember 2021 sebesar 1,64 persen. Sementara, tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2021 terhadap Desember 2020) sebesar 1,64 persen.
Angka tersebut masih berada di rentang target inflasi tahun 2021 sebesar 2,5 persen plus minus 1. Nilai inflasi tersebut masih di bawah nilai inflasi Jawa Timur maupun Nasional. Inflasi Jawa Timur sebesar 2,71 persen dan Nasional sebesar 1,87 persen.
Inflasi Kota Kediri bulan Desember 2021 berdasar 11 kelompok pengeluaran, tertinggi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yakni sebesar 2,46 persen. Kemudian disusul kelompok transportasi sebesar 0,51 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,49 persen.
Sementara untuk komoditas utama penyumbang inflasi Desember 2021, di urutan pertama cabai rawit yang mengalami kenaikan harga 104,67 persen dengan andil inflasi 0,266 persen. Urutan selanjutnya minyak goreng dengan kenaikan harga 5,41 persen dan andil inflasi 0,075 persen. Lalu tarif kereta api mengalami kenaikan harga 17,01 persen dengan andil inflasi 0,06 persen.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Kota Kediri Adi Wijaya mengatakan pencapaian inflasi tahun kalender di Kota Kediri antara Januari - Desember 2021 ini memang lebih rendah ketimbang inflasi tahun kalender di Jatim sebesar 2,45 persen dan inflasi tahun kalender Nasional sebesar 1,87 persen.
Dari delapan daerah IHK di Jatim, inflasi tahun kalender tertinggi ada di Surabaya sebesar 2,71 persen dan di posisi kedua Sumenep 2,57 persen. Untuk posisi ketiga Jember dengan inflasi kalender 2,09 persen.
"Sedangkan Kota Kediri inflasi tahun kalender mencapai 1,64 persen. Ini bukti bahwa TPID Kota Kediri, pihak terkait dan didukung masyarakat terbukti mampu menekan laju inflasi akhir tahun," ujar Adi.
Wali Kota sebut inflasi Kediri terkendali
Jumat, 7 Januari 2022 20:11 WIB