Kediri (ANTARA) - Tiga siswa dari SMAN 2 Kota Kediri, Jawa Timur, yang tergabung dalam satu tim berhasil menempati posisi ketiga lomba karya ilmiah kepahlawanan yang diadakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
Sherlynda Vallen, salah satu peserta tim mengatakan ia dan rekannya, Naila Afia dan Rezafani Alifa membahas tentang problematika generasi muda dan nilai kepahlawanan pada saat ini dalam lomba tersebut.
"Literatur diambil dari dalam negeri dan luar negeri dan berfokus pada pemberdayaan komunitas pelajar berbasis media sosial melalui akun Instagram Wira Gempita," kata Sherlynda di Kediri, Rabu.
Ia mengungkapkan permasalahan yang terjadi saat ini terletak pada kurangnya implementasi nilai kepahlawanan di generasi muda yang salah satunya disebabkan globalisasi.
Terutama dengan adanya perkembangan teknologi, sikap mudah menggampangkan situasi dan kurangnya nilai juang, stigma generasi serba instan pun melekat pada pemuda masa kini.
Akhirnya, diharapkan dengan adanya media sosial Instagram Wira Gempita, ia dan rekan-rekannya dapat mengajak serta menyisipkan muatan nilai kepahlawanan pada generasi muda melalui akun Instagram tersebut.
"Di dalam akun Wira Gempita berisi rubrik informasi seperti Pasak (Pahlawan Masa Kini) Games, Berbatik Gempita, Ketupat (Kenal Pahlawan Lebih Dekat), dan masih banyak lagi lainnya," ujar Sherlynda yang duduk di kelas 12 SMAN 2 Kota Kediri ini.
Sherlynda mengaku awalnya ragu untuk mengambil kesempatan mengikuti lomba tersebut. Hal ini karena sebelumnya ia belum pernah mengikuti lomba karya ilmiah.
Namun, pengalaman pernah menjuarai Lomba Podcast Communiphoria tingkat Nasional tahun 2020 membuat dirinya dipercaya untuk mewakili sekolah ikut lomba tersebut.
"Saat itu H-11 batas pengumpulan lomba, saya diberi kabar oleh Waka Kesiswaan dan diminta untuk mengikuti lomba tersebut. Setelah dipikir-pikir, saya sudah dipercayai oleh sekolah jadi saya mengajak dua teman saya untuk menjadi partner (lomba)," ujar dia.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengapresiasi pencapaian kelompok siswa ini turut membawa nama baik Kota Kediri, terutama membahas mengenai kepemimpinan pada generasi muda.
"Saya mengapresiasi atas prestasi yang diraih siswa Kota Kediri ini, semoga nilai-nilai kepahlawanan seperti gotong royong, memiliki jiwa pemimpin, dan pantang menyerah dapat tertanam pada pribadi generasi muda Kota Kediri," kata Wali Kota.
Selain itu, Mas Abu, sapaan akrabnya juga menyampaikan bahwa Kota Kediri memiliki bonus demografis dalam artian jumlah penduduk dengan usia produktif atau generasi muda ini cukup banyak. Ini sebagai pertanda sangat dimungkinkan calon pemimpin selanjutnya dari generasi muda.
Untuk itu, bekal kepemimpinan memang sudah harus ditanamkan sejak sekarang, karena generasi ini yang akan menerima tongkat estafet para pemimpin di Kota Kediri bahkan Indonesia.
Sementara itu, tim tersebut juga diundang langsung ke Surabaya untuk penyerahan penghargaan. Tiga pelajar itu, Sherlynda, Naila dan Reza didampingi didampingi Dinas Sosial Kota Kediri bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat penyerahan penghargaan tersebut di Tugu Pahlawan, Surabaya.