Probolinggo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur meningkatkan pengelolaan destinasi atau tempat tujuan wisata dengan memberikan pelatihan tata kelola, bisnis dan pemasaran di sektor pariwisata yang diikuti puluhan pengelola wisata di Hotel Bromo Permai kabupaten setempat, pada 3-5 November 2021.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo Nurahman mengatakan pelatihan tata kelola, bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan para pengelola daya tarik wisata dan desa wisata.
"Sasarannya peserta mengetahui dan memahami pentingnya tata kelola, bisnis dan pemasaran destinasi pariwisata, serta mengetahui dan memahami komponen-komponen dan faktor-faktor penting dalam pengembangan dan penyelenggaraannya," tuturnya di Probolinggo, Jumat.
Selama kegiatan, lanjut dia, peserta mendapatkan materi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, DPP HPI Jawa Timur terkait pemasaran destinasi pariwisata, diskusi kelompok evaluasi penyelenggaraan mitigasi bencana dan pengelolaan krisis kepariwisataan di destinasi pariwisata.
"Mereka juga mendapatkan materi tata kelola destinasi pariwisata dari EJEF (East Java Ecotourism Forum), pengelolaan bisnis dalam pengembangan daya tarik wisata dan destinasi pariwisata berdaya saing, serta evaluasi tata kelola pengembangan bisnis pemasaran destinasi pariwisata," katanya.
Selain mendapatkan materi dari sejumlah narasumber, para peserta dari unsur desa wisata dan Pokdarwis serta unsur HPI juga melakukan kunjungan lapangan ke Desa Wisata Sumbermujur di Kabupaten Lumajang.
Sementara Kepala Disporaparbud Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto mengatakan upaya-upaya tata kelola, bisnis dan pemasaran di destinasi pariwisata itu menjadi tanggung jawab bersama.
"Kami mengajak dan mengimbau agar pengelolaan, bisnis dan pemasaran potensi wisata di destinasi pariwisata ditangani dengan serius karena merupakan tanggung jawab kita semua, termasuk pengelola, pemerintah dan masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan semua itu dilakukan dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan serta terwujudnya Sapta Pesona yaitu aman, tertib, indah, bersih, indah, ramah tamah dan kenangan dalam meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisataan dan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar dari sektor pariwisata.
"Kami berharap dukungan dan peran serta dalam meningkatkan pengelolaan dan pemasaran di destinasi wisata, sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan dengan rasa aman dan nyaman dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Dengan kegitan pelatihan itu, lanjut dia, pihaknya berharap semua peserta mengimplementasikan di daerah potensi wisata yang dikelola, sehingga dapat terwujud suatu destinasi wisata BISA yaitu Bersih, Indah, Sehat dan Aman.