Kediri (ANTARA) - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kediri, Jawa Timur, belum menentukan sikap terkait calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada Muktamar NU yang dijadwalkan pada Desember 2021 mendatang.
"Sampai hari ini kami belum bicara tentang itu (dukungan). Nanti kami ikuti jajaran syuriyah dan mustasyar dalam ambil sikap di muktamar," kata Ketua PCNU Kota Kediri K.H. Abu Bakar Abdul Jalil setelah pelantikan jajaran pengurus baru PCNU Kota Kediri masa kidmat 2021-2026 di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Rabu.
Hal ini dikatakannya menyusul dukungan yang diberikan PWNU Jatim pada K.H. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai calon Ketua Umum Pengurus Besar (PB) NU.
Ia mengatakan, sesuai dengan AD/ ART serta hasil kombes bahwa muktamar NU yang mempunyai hak suara adalah masing-masing cabang. Muktamirin bisa menyuarakan suaranya dalam pemilihan ketua umum.
Pihaknya sudah mendengar sejumlah nama santer diisukan menjadi calon ketua umum. PWNU Jatim mendukung Gus Yahya sebagai calon Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 dalam Muktamar ke-34 di Lampung yang akan digelar pada 23 - 25 Desember 2021.
Selain itu, juga santer nama Ketua Umum PBNU K.H. Said Aqil Siradj yang juga didukung untuk maju ketiga kalinya. Begitu juga nama Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim K.H. Marzuki Mustamar.
Gus Yahya juga beberapa kali ke Kediri, berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri serta Pesantren Al Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Begitu juga dengan Kiai Said yang juga beberapa waktu lalu ke Kediri, berkunjung ke Pesantren Lirboyo dan Pesantren Al Falah, Kabupaten Kediri. Keduanya juga mempunyai pengalaman yang baik dalam memimpin.
Namun hingga saat ini belum ada keputusan pasti terkait dengan arah dukungan. Dari sejumlah nama tersebut semua mempunyai potensi, katanya.
"Semua punya potensi, siapapun yang jadi pasti NU. Nama belum ada," kata dia.
Walapun PWNU Jatim sudah memberikan dukungan pada Gus Yahya sebagai calon Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) periode 2021-2026, Gus Ab, sapaan akrab K.H. Abu Bakar Abdul Jalil hingga kini PWNU belum mengajak komunikasi PCNU di Jatim.
"Memang PWNU sikapnya semacam itu dan disosialisasikan ke pc (pengurus cabang) itu yang belum," kata dia.
Menurut dia, siapapun nanti yang terpilih hendaknya mampu menjawab berbagai tantangan ke depan. Saat ini, tantangan bukan hanya urusan keagamaan, tapi juga keyakinan, akidah, sosial, hukum, politik dan seterusnya, terlebih lagi menghadapi Pemilu Presiden.
Dalam pelantikan pengurus PCNU Kota Kediri itu, juga dihadiri Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kota Kediri Nur Muhyar, Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim K.H. Marzuki Mustamar, jajaran pengurus PCNU tingkat kota hingga ranting, dan tamu undangan lainnya. Hadir pula pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri.