Situbondo (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Situbondo bekerja sama dengan PMI Provinsi Jawa Timur, Rabu, melaksanakan kegiatan penyemprotan disinfektan dengan menggunakan truk tangki "gunner" guna menekan laju penyebaran COVID-19.
Ketua PMI Kabupaten Situbondo Sofwan Hadi mengatakan, penyemprotan cairan disinfektan akan dilaksanakan selama tiga hari ke depan, mulai hari ini hingga 6 Agustus 2021.
"Ada lima kecamatan yang menjadi sasaran penyemprotan disinfektan, yakni Kecamatan Situbondo, Panji, Asembagus, Panarukan, dan Besuki. Penyemprotan disinfektan ini dilakukan di titik-titik tempat berkumpulunya orang atau kerumunan, misalnya di sekitaran alun-alun," katanya.
Ia menjelaskan bahwa penyemprotan disinfektan ini tidak lain dalam rangka untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, di mana Situbondo hingga hari ini masih zona merah atau risiko tinggi penularan COVID-19.
"Harapan kami dengan dilaksanakannya penyemprotan disinfektan ini, bisa mengurangi dan menekan laju persebaran COVID-19 di Situbondo," tutur Sofwan.
Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi menyampaikan terima kasih pada PMI Jatim, khususnya kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang telah merekomendasi pelaksanaan penyemprotan disinfektan di "Kota Santri Pancasila" itu.
"Terima kasih Ibu Gubernur telah membantu Kabupaten Situbondo untuk penyemprotan disinfektan menggunakan truk tangki gunner, karena ini dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di kabupaten kami," ujarnya.
Bung Karna, sapaan bupati, meminta kepada seluruh jajaran PMI Kabupaten Situbondo dan dinas terkiat lainnya agar membantu apa yang dilaksanakan Provinsi Jatim dengan melakukan penyemprotan disinfektan berjalan dengan baik.
"Kegiatan penyemprotan disinfektan ini merupakan bagian dari ikhtiar pemkab dan pemprov, bagaimana COVID-19 sirna dari Situbondo. Perlu kami sampaikan, hingga Selasa (3/8) kemarin, tren sebaran COVID-19 sudah mengalami penurunan," tuturnya.
Data sebaran COVID-19 Situbondo, hingga Selasa (3/8) tercatat sebanyak 6.363 kasus, rinciannya warga dinyatakan sembuh 5.070 orang, kasus aktif dan dalam perawatan 570 pasien (dirawat di rumah sakit 88 orang, isolasi terpusat 4 orang, isolasi mandiri 478 orang) dan meninggal 723 kasus. (*)