Surabaya (ANTARA) - Rumah Sakit Darurat GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT) yang berkapasitas 225 tempat tidur di Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya, Jatim, mulai beroperasi pada Jumat (23/7) besok.
"Kami buka Jumat (23/7) besok, karena Jumat merupakan hari yang terbaik. Diawali niat yang baik semoga segera berakhir COVID-19 di Kota Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau kesiapan GOR Indoor GBT, Kamis.
Saat kunjungannya, Wali Kota Eri mengecek bagian dalam ruangan, mulai dari tempat tidur dalam GOR, ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) hingga toilet. Bahkan, di sela-sela pengecekannya itu, ia juga memastikan kondisi tempat tidur termasuk ketersediaan hand sanitizer di kaki tempat tidur, demi memberikan kenyamanan pasien COVID-19.
Eri menjelaskan, untuk RS Darurat GOR Indoor GBT itu, rencananya diambil dari pasien dari RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) di wilayah Surabaya barat. Sebab, kata dia, saat ini jumlah pasien yang berada di RS BDH itu penuh.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, untuk persiapannya sejauh ini sudah rampung. Hanya saja, dirinya sedang menunggu liquid oksigen datang. Setelah itu, RS Darurat siap dioperasikan.
"Mudah-mudahan Jumat besok kami sudah bisa mengirim pasien ke sini," kata Feny sapaan lekat Febria Rachmanita.
Untuk tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas, Feny sudah menyiapkan sekitar 100 orang perawat yang diambil dari RS BDH dan relawan Surabaya Memanggil. Meskipun jumlahnya terbatas, namun ia akan mengupayakan optimal dalam memberikan perawatan kepada pasien terpapar COVID-19. Bahkan, dalam sehari ada empat sift perawat yang bertugas.
"Untuk jam kerjanya 6 jam sehari tanpa libur. Sembari kami menunggu jumlah relawan terpenuhi. Kalau jumlah dokternya ada sekitar 10-15 orang," ujarnya.
Ia berharap dalam keadaan darurat medis, Feny meminta kepada seluruh tenaga untuk tetap ikhlas dan saling mendukung satu sama lain. Sebab, support dan keikhlasan lah yang membuat kondisi pandemi menjadi lebih baik lagi.
"Kita harus ikhlas yang sehat bantu yang sakit. Insya Allah kita semua diberikan kesehatan," katanya. (*)