Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memfasilitasi uji kompetensi gratis untuk anak-anak muda yang belajar di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) se-Kabupaten Banyuwangi.
Uji kompetensi ini meliputi bidang tata rias pengantin, komputer, perhotelan dan bahasa Inggris. Pelaksanaannya dibuka secara virtual oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas yang dilakukan serentak di lima titik yang berbeda.
"Bila lulus nanti akan punya sertifikat kompetensi, artinya keahliannya itu terstandar dan diakui secara nasional sehingga bisa memudahkan anak-anak muda untuk masuk ke dunia kerja," kata Bupati Ipuk di Banyuwangi, Sabtu.
Ia mengemukakan bahwa ke depan, pihaknya akan terus memfasilitasi anak-anak muda untuk mengikuti uji kompetensi berbagai bidang keahlian dan diharapkan bisa berwirausaha setelah mengikuti kursus hingga memperoleh sertifikat kompetensi.
"Dengan SDM yang andal, dunia usaha di Banyuwangi juga senang karena mereka mudah mendapatkan talenta terbaik dari Banyuwangi sendiri. Secara bertahap tentu pengangguran akan terus berkurang," kata Ipuk.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno mengatakan penyelenggaraan program ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi warga belajar di LKP supaya mempermudah mereka mendapatkan pekerjaan sesuai kompetensinya.
"Seorang warga belajar akan mudah diterima di dunia kerja, apabila memiliki kompetensi atau kemampuan (skiil). Nah, meskipun mereka sudah lulus menempuh pendidikan di LKP, tapi mereka tidak memiliki surat keterangan kompetensi, maka mereka akan kurang dihargai oleh pimpinan di tempatnya bekerja," ujarnya.
Kata Suratno, mereka yang lulus uji kompetensi dan mendapatkan sertifikat akan lebih mendapatkan pengakuan dan dihargai.
"Kita ambil contoh, suatu hotel jika mempekerjakan karyawan yang semuanya tersertifikasi, maka status hotel itu akan naik. Sehingga ini menjadi nilai tambah bagi standar hotel itu sendiri," tuturnya.
Dalam penyelenggaraan program ini, pemkab menggandeng Lembaga Sertifikasi dan Kompetensi (LSK). Total ada 310 orang yang akan mengikuti uji kompetensi, dengan rincian 60 orang di bidang tata rias pengantin, 60 bidang Komputer, 60 bidang perhotelan, dan 130 bidang bahasa Inggris.
Data Dinas Pendidikan setempat mencatat para siswa belajar yang telah lulus uji kompetensi tersebut bekerja di tempat-tempat yang berkualitas, di antaranya hotel-hotel besar dan kapal-kapal pesiar. (*)