Jakarta (ANTARA) - Manchester United telah menyiapkan sistem online yang mendorong para penggemar melaporkan insiden rasisme dan kejahatan rasial lainnya.
Kampanye United See Red mengikuti peluncuran kampanye #StopOnlineAbuse oleh Arsenal awal pekan ini.
Bintang Manchester United Antony Martial, Marcus Rashford, dan Fred semuanya menjadi sasaran perundungan rasis musim ini.
Fred membalas dengan mengatakan "kita tidak bisa memberi makan budaya itu" rasisme setelah dia dilecehkan secara rasis menyusul kekalahan timnya dari Leicester dalam perempat final Piala FA.
Mantan bintang Arsenal Thierry Henry baru-baru ini juga keluar dari semua platform media sosialnya sebagai protes atas meningkatnya penyalahgunaan internet.
"Kami menantang penggemar kami, dan tentunya fans dari setiap klub, untuk melihat ini dan memikirkan kenangan favorit mereka sendiri, tim teratas mereka dan pemain mereka yang paling terkenal," kata direktur pelaksana grup Manchester United Richard Arnold seperti dikutip AFP, Jumat.
"Betapa berbedanya kenangan itu tanpa keragaman beberapa pemain terbaik di dunia yang telah menghiasi permainan kami dan klub kami?"
"Sayangnya, pemain sepak bola di seluruh negeri terus menerima pelecehan online, tampaknya tanpa takut akan kecaman."
"Tidaklah cukup baik bagi kita semua cuma duduk diam di pinggir lapangan saat melihat atau membaca komentar atau perilaku rasis."
"Kelambanan memiliki akibat. Kita harus bertindak. Kita tidak boleh membiarkannya. Jika Anda melihatnya atau membacanya -- laporkanlah."
Manchester United akan bekerja sama dengan Liga Premier "untuk meningkatkan keluhan apa pun yang diterima pada platform media sosial dan otoritas terkait."
Klub tersebut juga mendesak platform media sosial agar menghukum "rasis online" dengan "tindakan keras".