Banyuwangi (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmikan Gedung Markas Komando Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir (Puslatpurmar) 7 Lampon di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Peresmian gedung yang diberi nama Evert Julius Ven Kondou itu ditandai dengan penandatangan prasasti dan pemotongan pita oleh Menteri KKP bersama KSAL, yang didampingi Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han), Komandan Puslatpur 7 Lampon Letkol Doddy Eko Siswanto, sejumlah pejabat utama Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), serta Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.
"Semoga dengan adanya gedung Mako yang baru ini, bisa menambah semangat para prajurit marinir yang sedang berlatih di Puslatpurmar 7 Lampon ini," kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, dalam keterangan tertulis diterima ANTARA.
Mako Puslatpurmar 7 Lampon Banyuwangi ini, terletak di Desa Pesanggaran, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Lokasinya yang berhadapan dengan Pantai Selatan Jawa itu menjadi sangat strategis sebagai pusat latihan prajurit Korps Marinir AL.
"Ini bagus. Lokasinya sangat strategis karena berhadapan langsung dengan area medan tugas prajurit Marinir," kata Yudo.
Menurut dia, Puslatpurmar memang sengaja dibangun di wilayah-wilayah yang strategis dan memiliki medan latihan yang berat. "Kami ingin mencetak prajurit marinir yang unggul, tangguh, profesional, dan modern. Sehingga medan latihannya memang harus berat dan bagus," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas berharap keberadaan Puslatpurmar 7 Lampon di Banyuwangi dapat menjadi lokasi latihan yang nyaman bagi para parjurit marinir.
"Selamat telah diresmikannya gedung Mako yang baru. Dengan fasilitas yang semakin nyaman dan lengkap, semoga personel Puslatpurmar 7 semakin semangat dalam bertugas. Begitu juga dengan para prajurit yang tengah berlatih di sini," ujarnya.
Gedung Evert Julius Ven Kondou ini awalnya adalah gedung mako lama yang telah dibangun sejak tahun 70-an. Gedung ini kemudian direnovasi sejak tiga bulan lalu yang pengerjaannya dilakukan secara swadaya oleh prajurit Puslatpurmar 7 Lampon, dengan didukung oleh PT Bumi Suksesindo. Saat ini beberapa fasilitas yang telah dilaksanakan antara lain gedung utama, jalan, pagar, pos penjagaan dan fasilitas pendukung lainnya.
Nama gedung Evert Julius Ven Kondou sendiri diambil dari nama seorang pelaku sejarah pengangkat jenazah korban G30S/PKI di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Pelda KKO Evert Julius van Kandou atau yang lebih akrab dengan nama "E.J. Ven Kandou" adalah salah satu dari 8 personel IPAM yang saat ini disebut Intai Para Amfibi (Taifib) Marinir TNI AL yang diberikan tugas oleh Komandan KKO AL saat itu, Mayjen KKO Hartono, dibawah pimpinan Kapten KKO Winanto, untuk mengangkat tujuh perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang menjadi korban tragedi tanggal 30 September 1965 di Lubang Buaya.
Tak hanya itu, pemberian nama Evert Julius van Kondou pada gedung itu, lantaran pada tahun 1968, Pelda KKO Evert Julius van Kondou merupakan orang yang pertama menemukan lokasi Puslatpur Marinir VII. Awalnya, lokasi itu merupakan Pos Pantau TNI AL. (*)