Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali memerintahkan para camat di wilayahnya segera memperbaiki jalan rusak dengan menggunakan anggaran pagu indikatif wilayah kecamatan (PIWK).
"Sudah ada Rp40 miliar dana PIWK ini yang harus didorong dan dipastikan terserap, jangan sampai kemudian dari kalangan camat tidak mau bergerak atau khawatir dan sebagainya, kami berdua berkomitmen untuk terus memantau ini, harapannya masyarakat mendapatkan fasilitas jalan yang memadai," ucapnya di sela peninjauan perbaikan jalan rusak di Kecamatan Sukodono Sidoarjo, Kamis.
Gus Muhdlor (sapaan bupati Sidoarjo) mengapresiasi perbaikan jalan yang dilakukan Kecamatan Sukodono. Camat Sukodono dengan cepat melakukan perbaikan jalan rusak di wilayahnya.
"Dana PIWK tersebut sudah siap untuk digunakan. Saya meminta para camat menggunakan dana tersebut sesegera mungkin. Semisal untuk perbaikan jalan seperti ini," ujarnya.
Gus Muhdlor mengatakan Kecamatan Sukodono menjadi salah satu kecamatan yang merespon dana PIWK dengan cepat. Saat ini kecamatan-kecamatan yang ada juga sudah mulai melakukan hal yang sama.
"Ini (jalan) wajib dieksekusi dengan cepat, jangan sampai kemudian kasep (terlambat), anggarannya ada, eksekusinya lambat, jalan wes kadung jadi bubur semua, semakin lambat maka semakin sulit memulai dari mana, wes kadung rusak semua, terlanjur rusak semua, pasti bingung mulai dari mana perbaikannya," ujarnya.
Gus Muhdlor juga mengungkapkan perbaikan jalan akan dilakukan secara bertahap termasuk dengan pembetonan jalan yang akan dilakukan dibeberapa tempat.
Menurutnya, untuk kerusakan jalan yang tidak dapat ditangani dengan dana PIWK, akan menggunakan anggaran pemeliharaan dan peningkatan mutu jalan di Dinas PU. Bina Marga dan SDA Sidoarjo.
Anggarannya besar, kata dia, yakni sekitar Rp248 miliar, namun anggaran tersebut sudah diploting untuk perbaikan jalan yang sudah direncanakan.
Gus Muhdlor juga mengatakan dirinya akan memetakan perbaikan jalan. Akan dilihat kondisi jalan tersebut seperti apa. Apa setelah dilakukan perbaikan masih gampang rusak atau tidak. Bila cepat rusak akan dilakukan pengecoran.
"Kami akan melihat potensinya, misalnya jalan ke Wilayut sampai Krian disampingnya ada sungai, itu kalau kita tembel besok rusak lagi, kenapa, kapasitas air disungai itu tidak memadai, kita pastikan hari ini yang kita tembel itu kemungkinan aman dengan air, yang kemudian agak rusak parah kita akan petakan dan kemudian betonisasi," tukasnya.