Los Angeles (ANTARA) - Dua gorila di Kebun Binatang San Diego terinfeksi COVID-19 setelah menunjukkan gejala penyakit itu, kata gubernur California pada Senin (11/1).
Peristiwa itu diyakini sebagai penularan virus pertama yang terjadi pada spesies kera.
Gubernur Gavin Newsom, dalam pemutakhiran terbaru virus corona untuk negara bagian itu, mengatakan sumber infeksi gorila masih diselidiki untuk menentukan apakah virus itu ditularkan antarhewan atau dari manusia ke kera.
Sebuah pernyataan yang diunggah di laman Taman Safari Kebun Binatang San Diego mengatakan gorila itu diduga terinfeksi "dari anggota staf yang tidak menunjukkan gejala," meskipun staf itu mengikuti semua tindakan pencegahan keamanan COVID-19 yang direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Otoritas kebun binatang memulai pengujian sampel kotoran dari gorila taman itu setelah dua kera mulai batuk pada Rabu (6/1) , dan hasil awal dua hari kemudian menemukan virus "di dalam kawanan gorila," menurut pernyataan itu.
Laboratorium Layanan Hewan Nasional Departemen Pertanian AS (USDA) memastikan hasil positif itu pada Senin.
“Hasil tes mengonfirmasi keberadaan SARS-CoV-2 di beberapa gorila dan tidak secara pasti mengesampingkan keberadaan virus pada anggota lain kawanan itu,” katanya.
"Selain sesak dan batuk, gorila dalam keadaan baik-baik saja," kata Lisa Peterson, direktur eksekutif Taman Safari Kebun Binatang San Diego, dalam pernyataan itu.
"Kawanan itu tetap dikarantina bersama dan sedang makan serta minum. Kami berharap mereka bisa sembuh total."
Gorila adalah anggota keluarga primata yang dikenal sebagai kera besar, atau primata, yang juga termasuk orangutan, simpanse, dan manusia.
Virus corona juga telah ditemukan di sejumlah spesies hewan liar lainnya di penangkaran, termasuk beberapa singa dan harimau di Kebun Binatang Bronx di New York dan empat singa di Kebun Binatang Barcelona di Spanyol.
Tetapi, gorila di San Diego diyakini menandai kasus infeksi pertama yang terjadi pada kera. Virus itu juga muncul di sejumlah anjing dan kucing rumah tangga.
Bulan lalu, USDA mengatakan telah mengonfirmasi kasus virus corona pertama yang diketahui pada hewan di alam liar, cerpelai, menyusul wabah di antara cerpelai yang diternakkan. Wabah tersebut menewaskan 15.000 cerpelai.
Sumber: Reuters (*)