Alutsista yang digunakan dalam pencarian itu, yakni helikopter NAS 332 Super Puma dari Skadron Udara 6 dengan Tail Number H-3217 dan helikopter jenis EC-725 Caracal dari Skadron Udara 8 dengan Tail Number HT-7205.
Kedua skadron udara tersebut bermarkas di Lanud Atang Sendjaja.
Helikopter dengan pilot Kapten Pnb Randi dan Letda Pnb Anterio ini juga membawa tim SAR dari Paskhas apabila sewaktu-waktu diperlukan.
Pencarian sendiri menggunakan pola ladder atau tangga sesuai dengan titik yang telah ditentukan.
Baca juga: RS Polri terima 53 sampel DNA keluarga korban Sriwijaya Air SJ-182
Baca juga: Basarnas kumpulkan 40 kantong jenazah kecelakaan pesawat SJ182
Operasi pencarian dipimpin langsung oleh Asops Kasau Marsda TNI Henri Alfiandi. Pencarian dilakukan selama kurang lebih 2 jam di sektor 1 dan 2 area yang telah ditentukan Basarnas.
Meski saat ini belum menemukan sesuatu atau benda yang mencolok, Asops Kasau mengatakan bahwa hal itu tidak ada masalah.
"Kami selalu berupaya untuk menjaga soliditas antara kekuatan udara dan laut sesuai dengan perintah Bapak Presiden, Panglima TNI, dan Kasau untuk tetap menjaga motivasi serta soliditas yang tinggi," kata Henri.
Sebagai bagian dari tim SAR, kata dia, pihaknya tidak akan menyerah sampai kapan pun.
"Sampai perintah itu dihentikan untuk terus mencari," kata Asops Kasau. (*)