Surabaya (ANTARA) - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menggandeng tokoh lintas agama yang tergabung dalam Indonesia Merayakan Perbedaan (IMP) untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah setempat.
"Saya mohon dibantu dalam menjaga kamtibmas. Polda Jatim mempunyai program-program yang utama adalah penanganan COVID-19 dan yang kedua adalah pengamanan peringatan Natal dan Tahun Baru 2021 dalam waktu dekat," kata Kapolda Jatim saat menerima pengurus IMP di Mapolda setempat, Selasa.
Irjen Nico berharap organisasi seperti Indonesia Merayakan Perbedaan dapat diikuti oleh semua orang, karena Indonesia itu ada dan kuat karena perbedaan.
"Karena di Pancasila sudah tertulis Bhinneka Tunggal Ika. Ini membuat kesadaran publik untuk selalu ingat bahwa Indonesia dibentuk dari adanya perbedaan yang sangat luar biasa. Bila dijadikan satu menjadi satu kekuatan yang luar biasa," kata jenderal asal Surabaya itu.
Dengan adanya kunjungan dari IMP tersebut, mantan Kapolda Kalimantan Selatan tersebut berharap dapat mempererat persatuan dan kesatuan untuk menjaga bangsa Indonesia.
"Sekarang kita sudah berusia 75 tahun, harusnya kita bisa berumur hingga 150, 200 dan 300 tahun atau lebih. Harapannya rakyat yang ada di rumah Indonesia ini bisa menjadi makmur," katanya.
Ketua IMP K.H. Muhammad Nizam As-Shofa mengatakan bahwa perbedaan itu adalah anugerah atau pelangi yang harus dijaga.
Baginya, Indonesia dapat tercipta karena adanya perbedaan mulai dari agama, suku, ras, budaya, bahasa, dan lainnya.
"Semoga dari kunjungan kami ini tercipta kerja sama dalam menjaga berkeyakinan dan berpikir, yang tentu tidak keluar dari Pancasila dan Undang-Undang 1945," ujar KH. Nizam.
Selain K.H. Nizam yang hadir sebagai perwakilan Islam, silaturahim tersebut turut dihadiri anggota IMP lain yakni Simon Philantropha mewakili agama Kristen, R.D. Y. Agus Sullistyo mewakili agama Katolik, dan Kombes Pol (Purn) Dewa Nyoman Sudiartha yang merupakan perwakilan dari agama Hindu.
Selanjutnya ada Romo Winata mewakili agama Budha, Haksu Bingky Irawan mewakili agama Konghucu, Romo Otto B. Wahyudi mewakili Penghayat Kepercayaan dan pengurus lainnya.