Ngawi (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengebut proses perekaman data KTP elektronik utamanya bagi pemilih pemula sebagai persiapan pelaksanaan Pilkada Ngawi 2020.
Kepala Dispendukcapil Ngawi Sugeng mengatakan pengebutan proses perekaman data tersebut dilakukan dengan cara "jemput bola" atau mendatangi pemilih pemula di sekolah-sekolah.
"Untuk perekaman pemilih pemula di Kabupaten Ngawi ini, kita menyisir ke sekolah-sekolah. Hal tersebut dilakukan agar mereka yang sudah memiliki hak pilih tidak kehilangan hak suaranya dalam Pilkada Ngawi 2020," ujar Sugeng di Ngawi, Jumat.
Sesuai data, saat ini yang menjadi target perekaman pemilih pemula mencapai sebanyak 2.951 pemilih yang tersebar di sejumlah sekolah di Kabupaten Ngawi. Sehingga, timnya terus melakukan penyisiran ke sekolah-sekolah yang ada sesuai jadwal yang ditentukan.
Selain pemilih pemula, yang menjadi targetnya saat ini adalah warga Ngawi yang belum melakukan perekaman data KTP elektronik. Mereka yang belum melakukan perekaman tersebut biasanya warga Ngawi yang berada di luar daerah karena bekerja atau sekolah.
"Warga Ngawi yang akan melakukan perekaman data KTP elektronik dapat langsung datang ke kantor Dispendukcapil," katanya.
Terkait blanko KTP elektronik untuk perekaman data tersebut, Sugeng memastikan bahwa stoknya masih mencukupi. Sebab, sebelumnya pihaknya telah mendapat kiriman sebanyak 17 ribu blanko KTP elektronik yang siap untuk digunakan pencetakan.
Sugeng juga mengupayakan semaksimal mungkin bahwa dalam pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Ngawi 9 Desember 2020, semua pemilih yang masuk DPT sudah memiliki KTP elektronik.
Pilkada Ngawi yang digelar pada 9 Desember 2020 hanya diikuti satu pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni pasangan Ony Anwar-Dwi Rianto Jatmiko yang berslogan OK.
Pasangan OK didukung oleh 10 partai politik pengusung, yakni PDI Perjuangan (20 kursi), Golkar (5 kursi), PKB (4 kursi), Gerindra (4 kursi), PKS (4 kursi), PAN (3 kursi), NasDem (2 kursi), PPP (1 kursi), Hanura (1 kursi), dan Demokrat (1 kursi).