Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kamis, meresmikan rebranding SMA Trimurti Surabaya menjadi Senior High School Trimurti yang bekerja sama dengan Arizona State University.
"Rebranding ini merupakan terobosan baru, senada dengan Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang fokus pada kualitas sumber daya manusia (SDM)," kata Khofifah.
Selain RPJMN, rebandring Senior High School Trimurti, menurut Khofifah, juga senada RPJMD (Rencana Program Jangka Menengah Daerah) provinsi maupun kota melalui pendidikan.
"Hari ini melalui digitalisasi informasi dan teknologi sesungguhnya sudah borderless. Pada posisi ini ketemu format merdeka belajar inisiasi dari berbagi lembaga pendidikan yang diberikan ruang. Kami bersyukur SMA Trimurti melalui keputusan lembaga pendidikan mengambil posisi membangun partnership dengan Arizona State University," katanya.
Langkah tersebut menjadi kebutuhan pembangunan saat ini dan akan datang. Apalagi ada penguatan kurikulum sains dari hasil kerja sama dengan Arizona State University.
Dengan kata lain, ini merupakan kebutuhan percepatan perkembangan kemajuan khususnya di Jatim.
"SDM internal Trimurti harus dipacu sekuat kuatnya, karena ketika membangun partnership dengan perguruan tinggi di luar negeri dengan spesifik bidang science, maka guru-guru yang akan mengajar di bidang Sains membutuhkan penguatan kualitas dan kuantitas," ujarnyam
Maka dari itu, mantan Menteri Sosial itu meminta kepada yayasan dan kepala sekolah untuk melakukan indentifikasi, sehingga pola penyiapan guru bisa dilakukan semaksimal mungkin.
Sementara itu, Ketua Yayasan Senior High School Trimurti Mohammad Fajar Satria menuturkan tujuan rebranding membuat SMA Trimurti untuk menguatkan metode pembelajaran dengan sistem baru untuk mencapai generasi lebih maju.
Adapun kerja sama dengan Arizona State University ialah pada program double degree, yang bisa diikuti siswa dengan jurusan Sains.
"Jika ikut program ini mereka akan mendapatkan dua rapor untuk kelas khusus, karena tidak semua mengikuti program ini. Dua rapor yang didapat dari rapor sekolah (nasional) untuk penilaian pembelajaran mata pelajaran PKN, Sejarah, dan sebagainya. Sedangkan rapor dari Arizona State University akan memberikan penilaian untuk mata pelajaran Kimia, Fisika, Biologi dan yang berhubungan dengan jurusan Sains," ucapnya.
Program tersebut mengunggulkan teknologi informasi dalam pembelajarannya yang disebut digital school. Sehingga melalui sistem pembelajaran ini, siswa melalui fasilitator guru akan menerima pelajaran dari Arizona State University. Baru kemudian akan disampaikan ke siswa.
"Siswa bisa ikut programnya (sekolah) dengan pengajar dari sana (Arizona State University) di malam hari, atau lewat guru. Guru akan kita upgrade terus digitalnya. Karena pembelajarannya juga jarak jauh," kata dia.
Dijelaskan Fajar, untuk bisa mengikuti program ini tidak ada seleksi khusus di dalamnya. Hanya dibutuhkan siswa yang cakap dan mampu berbahasa Inggris di samping dari jurusan Sains.
Program ini diikuti oleh siswa kelas 10 yang sudah dijalankan sejak Juli tahun ini. Setidaknya ada sekitar 14 siswa. Di tahun ajaran mendatang pihaknya akan membuka kesempatan bagi setiap jenjang dengan maksimal 30 siswa.
"Jadi, sertifikat (rapor) yang didapatkan di internasional sudah diakui di Amerika kalau mereka ingin melanjutkan studi di sana bisa digunakan sertifikat tersebut," katanya.
Gubernur Jatim resmikan "rebranding" Senior High School Trimurti
Kamis, 26 November 2020 15:14 WIB