KBN raih penghargaan "Export Support Development"

Surabaya (ANTARA) - PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) mendapat penghargaan "BUMN Global Branding and Marketing Award" kategori "Export Support Development".

"Kami bersyukur atas penghargaan yang diterima dan ini merupakan buah dari komitmen seluruh insan KBN dalam memberikan pelayanan," ujar Direktur Keuangan PT. KBN (Persero) Daly Mulyana dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Jumat.

Kendati menerima penghargaan, ia menegaskan KBN terus berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik untuk industri-industri yang melakukan proses ekspor. 

"Ini tentunya sebagai komitmen kita di KBN untuk memberikan pelayanan terbaik sekaligus juga meningkatkan nilai tambah dari para pengusaha yang ada di dalam Kawasan, serta memberikan pendapatan devisa untuk Indonesia," tutur Daly Mulyana.

Ajang penghargaan ke-8 ini diselenggarakan oleh BUMN TRACK didukung oleh Arrbey Consulting untuk memberikan apresiasi kepada perusahaan berkinerja unggul dan berkompetisi di pasar global.

Total sebanyak 114 perusahaan BUMN dan Anak Perusahaan BUMN turut berkompetisi pada ajang 8 tahun BUMN Branding and Marketing Award 2020. 

Sementara itu, tema yang diusung adalah "Optimizing Omni Channel on Branding and Marketing", atau melalui inovasi branding dan marketing, BUMN mengoptimalisasi Omni Channel sekaligus sebagai alat ukur keberhasilan bisnis.

"Omni Channel pada branding dan marketing tidak hanya sekadar memanfaatkan online dan offline channel untuk berkomunikasi dan bertransaksi, tetapi juga memenuhi keinginan pelanggan dan memenangkan persaingan, sekaligus menjadi alat ukur keberhasilan bisnis itu sendiri," kata CEO BUMN Track SH Sutarto.

Ketua Dewan Juri "BUMN and Marketing Award" Sugiharto mengatakan "Optomizing Omni Channel" yang dipilih tahun ini sangatlah relevan dengan perkembangan yang sedang terjadi.

"Omni Channel memiliki hubungan yang linier atau relevan antara pencapaian branding dan marketing masing-masing BUMN terhadap revenue, tingkat kesehatan perusahaan serta terhadap keuntungan perusahaan," tutur Menteri BUMN periode tahun 2004-2007 tersebut. (*)