Madiun (ANTARA) - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mohammad Fadil Imran meminta dua pimpinan perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menjadi ksatria juru damai saat sidang putusan sengketa Yayasan Setia Hati Terate oleh Pengadilan Negeri Kota Madiun yang dijadwalkan pada Kamis, 18 Juni 2020.
"Organisasi PSHT bukan hanya sejarah pada saat ini, namun sudah sejarah yang panjang dalam Negara Republik Indonesia dan silat adalah merupakan identitas bangsa dan telah menjadi kebanggan Indonesia," kata Fadil saat membuka pertemuan dengan dua pimpinan PSHT di Madiun, Jawa Timur, Rabu.
Untuk itu, Kapolda berharap mekanisme islah nantinya bisa ditempuh kedua belah pihak dengan kondusif.
Fadil menyatakan kesiapan Polri dan TNI menjadi juru damai dengan membuat acara sebagai ajang silaturahim dan komunikasi untuk menyelesaikan hambatan dan akuntabilitas serta persoalan yang ada.
"Harapan pada sidang besok, situasi supaya tetap kondusif, karena akan banyak sekali yang mencoba untuk memprovokasi. Maka hal ini harus dibantu dengan mensosialisasikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Terutama di media sosial, karena medsos ini jejaring sosial luas yang dapat disalahartikan oleh orang-orang yang tidak mengerti persoalan," ucapnya.
Fadil meminta dua pimpinan PSHT menghormati mekanisme hukum sesuai aturan yang ada. Apalagi di tengah pandemi COVID-19, pemerintah membuat aturan protokol kesehatan yang melarang adanya perkumpulan agar tidak terjadi penularan virus corona.
"Jiwa tangguh luhur ini merupakan nilai-nilai yang sangat ksatria dan harapannya para pendekar juga masuk dalam kampung tangguh untuk mengatasi COVID-19," katanya.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah yang juga hadir mengatakan pencak silat merupakan cabang olahraga kebanggaan bersama karena mampu mengangkat nama Kota Madiun.
"Para tokoh-tokoh di sini adalah panutan bagi anggotanya dalam berorganisasi, dan merupakan pesan moral bagi kita semua. Sehingga segala persoalan dapat di musyawarahkan dengan baik," kata Pangdam.
Widodo menambahkan PSHT merupakan organisasi besar yang menjadi aset bangsa dan harus dijaga bersama. Maka diharapkan dua pimpinan dapat bersatu dan tidak terpecah.
"Apapun putusan esok adalah hal yang terbaik. Organisasi besar ini bisa karena ada pengurus organisasi yang solid. Membawa pesan-pesan moral yang sangat baik melalui organisasi," ujarnya.
Widodo ingin pimpinan PSHT melihat TNI dan Polri sangat solid dalam segala hal dalam membangun bangsa.
"Harapan TNI/Polri apapun keputusannya nanti jangan sampai terjadi perpecahan. Karena masih merupakan satu darah keluarga agar tidak terprovokasi juga dengan pihak lain, amanah organisasi ini adalah kepercayaan dari anggotanya," tuturnya.
Salah tokoh pimpinan dari perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang hadir dalam pertemuan tersebut, Zakaria mengatakan bahwa pihaknya juga berkeinginan bisa damai dan bersatu.
"Selain itu tidak menyalahkan dan membenarkan posisi masing-masing dalam hal konsekuensi masalah hukum keperdataan. Saya yakin, esok 18 Juni 2020 akan kondusif, kalaupun disalahkan, silakan persalahkan diri saya sendiri," kata Zakaria.
Dia juga berjanji pihaknya tidak akan turun ke Madiun untuk menjaga kondusifitas dan keamanan.
Sementara itu perwakilan dari Kelompok 17 PSHT Madiun, Murjoko, turut berjanji menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat yang ada di Madiun. Selain itu pihaknya berjanji tidak akan melakukan perbuatan melawan hukum termasuk tindakan anarkis.
"Saya sudah membuat surat edaran kepada seluruh cabang se-Indonesia agar tidak hadir ke Madiun saat sidang digelar. Karena sidang akan dilakukan secara virtual dan mempersilahkan dimonitor dari masing-masing wilayah," katanya.
Kendati demikian, dia berharap agar perjalanan sidang ini harus dilakukan sesaui dengan ketentuan yang berlaku, agar supremasi ditegakan.
"Sidang ini terkait dengan yayasan, tentu sidang harus berjalan dengan ketentuan yang berlaku. Maka keputusan hukum merupakan kekuatan yang harus ditegakkan bersama. Sehingga, kami akan menghalau sendiri saudara-saudara kami yang akan hadir ke Madiun," katanya.
Kapolda Jatim minta pimpinan PSHT jadi ksatria juru damai
Rabu, 17 Juni 2020 14:34 WIB
Jiwa tangguh luhur ini merupakan nilai-nilai yang sangat ksatria