Pamekasan (ANTARA) - Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional di Pamekasan, Jawa Timur, naik menjelang bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah.
Menurut pantauan di lapangan, Sabtu, bahan pokok yang mengalami kenaikan antara lain beras, minyak goreng, daging, telor, susu, jagung pipilan, kacang kedelai, cabai, kacang tanah, dan ketela pohon.
Jenis sayur mayur seperti tomat wortel, dan kol/kubis juga terpantau mengalami kenaikan menjelang bulan suci Ramadhan kali ini.
Beras Bengawan naik dari Rp11.466 per kilogram menjadi Rp11.491 per kilogram. Beras Mentik Rp11.087 per kilogram menjadi Rp11.112, sedangkan beras IR64 naik dari Rp9.876 per kilogram menjadi Rp9.901 per kilogram.
Minyak Bimoli botol/Kemasan (sps) 2 Liter naik dari Rp25.471 menjadi Rp25.478. Minyak goreng curah naik dari Rp11.671 menjadi Rp11.681 per kilogram.
Daging sapi murni naik dari Rp107.870 per kilogram menjadi Rp108.020 per kilogram, dan daging ayam broiler naik dari Rp28.667 per kilogram menjadi Rp28.718 per kilogram.
Kenaikan juga terjadi pada telur ayam kampung dari sebelumnya Rp39.725 menjadi Rp39.895.
Susu kental manis merk Indomilk 390 gr/kl naik dari Rp9.825 menjadi Rp9.859.
Jagung pipilan kering naik dari Rp6.716 per kilogram menjadi Rp7.998 per kilogram, sedangkan kedelai impor naik dari Rp8.816 per kilogram menjadi Rp8.874 per kilogram.
Kedelai lokal naik dari Rp8.921 per kilogram menjadi Rp8.967 per kilogram.
Cabai keriting naik dari Rp24.924 per kilogram menjadi Rp25.152 per kilogram.
Harga kacang tanah juga naik dari Rp25.437 menjadi Rp25.460 per kilogram dan ketela pohon naik dari Rp4.521 per kilogram menjadi Rp4.536 per kilogram.
Jenis sayur mayur yang mengalami kenaikan antara lain tomat, dari sebelumnya Rp10.745 per kilogram menjadi Rp11.035 per kilogram.
Wortel naik dari Rp11.185 per kilogram menjadi Rp12.094 per kilogram. Sedangkan kol/kubis naik dari Rp7.377 menjadi Rp7.392 per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan Bambang Edy Suprapto menyatakan, kenaikan harga sejumlah kebutuhan bahan pokok itu masih dalam taraf wajar.
"Setiap menjelang Ramadhan memang seperti itu. Tapi kalau kita perhatikan kenaikannya masih wajar," kata Bambang.
Kendatipun demikian, sambung dia, pihaknya akan terus melakukan pemantauan, mengingat yang menjadi persoalan kali ini bukan hanya tingginya kunsumsi untuk kebutuhan Ramadhan saja, akan tetapi juga karena ada wabah corona.
"Yang jelas, jika kenaikan melebihi batas wajar, maka kami akan melakukan pengendalian harga, seperti menggelar pasar murah," kata Bambang, menjelaskan.