Surabaya (ANTARA) - Kementerian Agama RI menggelar kompetisi Robotik Madrasah 2019 guna menebalkan posisi siswa madrasah Indonesia pada persaingan di era revolusi industri 4.0.
"Kompetisi robotik menjadi agenda penting bagi Kemenag guna menabalkan posisi siswa madrasah pada era revolusi industri 4.0 ini," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof Kamaruddin Amin saat menutup Kompetisi Robotik Madrasah 2019 di Surabaya, Minggu (17/11) malam.
Kamaruddin mengatakan, saat ini manusia hidup di zaman ketika robot menjadi hal penting. Kenyataanya, manusia sekarang hidup 24 jam dengan gawai dan aneka mesin otomasi yang berbasis robotik.
"Maka dari itu agar anak madrasah memiliki intelejensi dan skill yang relevan dengan zaman ini. Kami akan konsisten berkontribusi mendukung daya kompetitif anak bangsa," katanya.
Menurutnya, tanpa kehadiran negara, sulit mengharapkan situasi kompetitif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di kalangan madrasah, yang dahulu hanya dikenal sebagai sekolah agama.
"Itulah sebabnya, setiap tahun Kompetisi Robotik Madrasah dilaksanakan di mal-mal dan pusat keramaian untuk menunjukkan kepada masyakarat bahwa siswa-siswi madrasah sudah melek teknologi," ujarnya.
Saat ini terdapat 49.337 unit madrasah dari tingkat MI hingga MA se-Indonesia, baik negeri maupun swasta. Untuk membangkitkan gairah mereka berteknologi, diperlukan event tahunan yang memberi ajang mereka berekspresi dan beradu prestasi.
"Ada 10 juta siswa madrasah di bawah Kemenag. Kami tidak hanya mengajarkan ilmu Agama tapi juga kurikulum nasional. Robotik ini akan diseminasikan di madrasah-madrasah," ucapnya.
Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha Direktorat KSKK Madrasah, Papay Supriyatna menjelaskan, kompetisi robotik di Surabaya ini merupakan gelaran yang kelima sejak tahun 2015. Sementara untuk kompetisi tahun ini peminatnya cukup banyak. Pendaftarnya mencapai 335 tim dari Aceh sampai Papua.
"Namun panitia menyeleksi hingga tinggal 150 tim untuk didatangkan ke Surabaya," katanya.
Pada kompetisi tersebut, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jember, Jawa Timur memboyong tropi juara satu untuk kategori Robot Rancang Bangun. Sekolah itu memenangi lomba setelah menyingkirkan 49 MA lain dengan membukukan poin 92 dan unggul dari segi ide, desain dan konstruksi.
Untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP), yang keluar sebagai pemenang adalah MTsN Kota Probolinggo, yang menyabet juara satu untuk kategori Robot Mobile Pemilah Sampah.
Sedangkan pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD) MI Darul Ulum Widang, Tuban, Jawa Timur, keluar sebagai juara satu untuk kategori Robot Rancang Bangun. (*)
Kemenag tebalkan posisi siswa madrasah di era revolusi industri lewat kompetisi robotik
Senin, 18 November 2019 9:47 WIB
Robotik ini akan diseminasikan di madrasah-madrasah