Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, berencana menambah jumlah armada bus untuk operasional program Angkutan Sekolah Gratis (ASG) pada tahun 2020 guna memperluas cakupan layanan tersebut bagi warga setempat.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Madiun Ansar Rasidi mengatakan bahwa Pemkot Madiun telah menyiapkan anggaran senilai Rp2,1 miliar untuk membeli tiga unit bus.
"Akan ada tambahan tiga bus untuk meningkatan pelaksanaan program Angkutan Sekolah Gratis (ASG) pada tahun 2020," ujar Ansar kepada wartawan di Madiun, Rabu.
Baca juga: Pemkot Madiun terapkan kartu elektronik angkutan sekolah gratis
Menurut dia, saat ini pihaknya hanya memiliki tiga unit bus dan belasan mobil angkutan kota untuk operasional ASG. Armada-armada tersebut bertugas mengantar jemput pelajar tingkat SD dan SMP yang terdaftar dalam program itu.
"Armada yang ada saat ini hanya mampu mengangkut 320 anak. Padahal, jumlah pelajar yang terdaftar dalam program ASG mencapai 752 anak. Jumlah ini belum ditambah pelajar yang baru mendaftar program ASG," kata dia.
Ia menjelaskan, penambahan armada tersebut disebabkan karena animo masyarakat Kota Madiun akan program ASG sangat tinggi. Apalagi saat ini Pemkot Madiun juga telah menerapkan kartu elektronik bagi siswa yang telah terdaftar dalam program ASG.
Dengan kartu tersebut, katanya, orang tua bisa memantau anaknya mulai waktu naik dan turun dari bus, nomor bus atau angkutan, hingga rute yang dilewati sehingga program tersebut sangat diminati orang tua.
Ansar menambahkan bus baru tersebut akan ditempatkan di sekolah yang selama ini belum terlayani program ASG. Selain itu, dengan bertambahnya jumlah bus tersebut juga akan semakin memperluas jangkauan layanan untuk pelajar. Jam operasional juga akan ditambah, sehingga pelajar yang pulang sekolah sore bisa dilayani.
Pelajar yang ingin mendapatkan layanan ini bisa mendaftar melalui sekolah masing-masing. Sebab, pihak sekolah yang paling memahami kondisi setiap siswanya. Apakah siswa bersangkutan benar-benar membutuhkan layanan program tersebut atau tidak, demikian Ansar Rasidi.