Surabaya (ANTARA) - Kapal TD Bromo dan TD Tambora yang membawa tongkang air tawar untuk didistribusikan kepada warga tidak bisa merapat di Pelabuhan Pulau Gili Raja, Kabupaten Sumenep, karena perairannya dangkal, sehingga memutuskan lego jangkar dan menyalurkan air tawar bersih dengan menggunakan jeriken.
Ketua Tim Operasi Bakti Sosial Penanggulangan Bencana Kekeringan Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) Kapten Laut (P) Muhammad Syaiful Ali menyampaikan hal itu saat tiba di Pelabuhan Cangcang, Dusun Cangcang, Desa Lombang, Kecamatan Giligenting, Pulau Gili Raja, Sumenep, Rabu.
Sehari sebelumnya, Tim Satgas Bencana Lantamal V sudah mendistribusikan air tawar kepada masyarakat terdampak kekeringan di Pulau Sapudi, yang pelaksanaannya ditinjau langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawanda, Panglima Koarmada ll Laksda TNI Heru Kusmanto dan Komandan Lantamal V Laksma TNI Tedjo Sukmono.
"Kendala dangkalnya perairan di sekitar Pulau Giliraja menyebabkan kita tidak bisa merapatkan tongkang air, namun berkat kerja sama yang baik dengan warga, air diisikan ke jeriken dan diangkut dengan perahu milik rakyat untuk dibagikan kepada masyarakat di Pulau Giliraja," ujar Kapten Ali.
Pendistribusian air tawar di Pulau Giliraja mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat setempat. Hal tersebut terlihat dari banyaknya warga hadir dan membawa jeriken untuk mendapatkan air bersih, yang bisa dikatakan langka di salah satu pulau di Kabupaten Sumenep ini.
Sebelum pendistribusian, bantuan 200 ton air bersih ini diserahkan secara simbolik di Deck Tongkang TK T.400 milik Lantamal V oleh Kapten Laut (P) Muhammad Syaiful Ali kepada sejumlah kepala desa dan perwakilan dari Relawan Air Bersih Sumenep, Syaiful Anam.
Tak Bisa Merapat di Pelabuhan Gili Raja, Satgas Lantamal V pakai jeriken salurkan air bersih
Rabu, 6 November 2019 15:55 WIB