Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 43 asosiasi dunia usaha yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi (Forkas) Jawa Timur menggelar deklarasi bertema “Bersatu dan Damailah Indonesia” untuk menjaga kerukunan sekaligus mewujudkan iklim usaha yang kondusif di Surabaya, Senin.
“Deklarasi ini merupakan gerakan moral dan ajakan terhadap seluruh elemen masyarakat untuk menjaga iklim sosial politik yang kondusif,” ujar Ketua Forkas Jawa Timur Nur Cahyudi, di sela deklarasi yang dihadiri sekitar 4.000 peserta itu.
Deklarasi, kata dia, untuk menyikapi kondisi akhir-akhir ini yang banyak terjadi konflik sosial yang dikhawatirkan berdampak terhadap terganggunya kelancaran kegiatan ekonomi.
“Kami para pengusaha dan pekerja menolak gerakan massa yang memicu perpecahan masyarakat Indonesia. Jika kegiatan ekonomi berjalan normal dan ekspor terus meningkat maka investasi bisa masuk,” ucapnya.
Selain itu, deklarasi juga sejalan dengan kebijakan Pemprov Jatim dalam merawat kerukunan serta suasana damai di Jatim yang diistilahkan “Jogo Jawa Timur”.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir sejumlah pejabat Forkopimda inti, seperti Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi.
Gubernur Khofifah mengharapkan seluruh elemen untuk bergandengan tangan dan menjaga Jatim tetap dalam suasana aman, damai dan kondusif.
“Kalau kita bergandengan tangan dan menguatkan tekad maka tidak akan mudah dipecah belah. Mari semuanya jaga persatuan dan kesatuan bangsa,” kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Usai Khofifah memberikan sambutan singkat, Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya bergantian menyampaikan sambutan yang intinya sama-sama mengapresiasi deklarasi damai yang diinisiasi oleh Forkas tersebut.