Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan peristiwa penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Pandeglang, Banten, tidak akan mengancam pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019.
"Enggak, enggak (akan ancam pelantikan)," kata Menhan Ryamizard menanggapi penusukan kepada Wiranto di Rindam XVIII Cenderawasih, Jayapura, Papua, Kamis.
Menurut Ryamizard, pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 akan tetap dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober mendatang.
Baca juga: Presiden Jokowi arahkan pengusutan insiden penusukan Menko Polhukam
Baca juga: Pelaku penyerangan Wiranto dikenal taat beribadah
Baca juga: Menko Polhukam Wiranto terkena dua tusukan di perut
"Ya, lantik saja, memang kenapa? Aman. Hajar saja yang memberikan enggak aman. Itu sudah aturan, kok, segala macam, sudah hukum kita menang. Mau apa lagi? Saya kesal sebetulnya," katanya.
Ia menyatakan prihatin atas peristiwa yang menimpa mantan Pangab (Panglima TNI) itu yang menyebabkan luka di bagian perut.
Ketika ditanyakan, apakah perlu peningkatan keamanan tokoh penting seperti menteri? Jawab Ryamizard, "Tidak perlu ada peningkatan pengamanan."
"Ah, saya sih enggak perlu. Mudah-mudahan aman semualah enggak ada gitulah," kata Ryamizard.
Polisi menangkap dua pelaku penusukan, yakni seorang pria dan seorang wanita.
Baca juga: Video detik-detik Menko Polhukam Wiranto diserang