Madiun (ANTARA) - Penyaluran pupuk bersubsidi berbagai jenis oleh PT Petrokimia Gresik di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Januari hingga awal Oktober 2019 telah mencapai 101 persen.
"Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah Madiun sampai 4 Oktober 2019 yakni mencapai 62.155 ton atau 101 persen dari alokasi 61.322 ton," ujar Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) PT Petrokimia Gresik wilayah Madiun Fajar Ismail, Senin.
Ia merinci, untuk penyaluran pupuk bersubsidi jenis Urea mencapai 17.029 ton, ZA 10.406 ton, SP-36 3.093 ton, NPK Phonska 18.775 ton, dan Organik Petroganik 12.852 ton.
Baca juga: Petrokimia Gresik siapkan 787.280 ton pupuk hadapi musim tanam Oktober-Maret
Menurut Fajar, kebutuhan pupuk NPK Phonska terpantau paling tinggi di Madiun dibandingkan dengan jenis pupuk lainnya karena petani di daerah setempat lebih banyak menanam tanaman pangan.
Adapun stok pupuk bersubsidi dari Peterokimia Gresik yang tersedia di Madiun saat ini mencapai 7.776 ton, untuk lima jenis pupuk, yakni urea, ZA, SP-36, NPK Phonska dan Petroganik.
"Kami memastikan penyaluran pupuk subsidi lancar sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, dalam penyaluran pupuk bersubsidi perusahaan berpegang teguh pada prinsip enam tepat, yaitu tepat tempat, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat jenis, dan tepat waktu," katanya.
Manager Humas PT Petrokimia Gresik Muhammad Ihwan mengatakan penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah Madiun selama tahun 2019 masuk kategori aman. Tidak ditemukan laporan kecurangan yang merugikan distribusi pupuk bersubsidi. Tentunya, hal itu juga tidak terlepas dari peran serta pemerintah daerah dan jajarannya.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) di masing-masing daerah guna mengantisipasi penyelewengan pupuk bersubsidi
"Kami tentu mengharapkan kerja sama dari KP3. Tolong, kami diberikan rekomendasi dan informasi kira-kira siapa pelaku yang sekiranya ditengarai menyelewengkan pupuk bersubsidi atau tidak sesuai dengan alokasinya. Maka, kami akan menindak tegas distributor dan pelaku yang melakukan penyelewengan itu," kata Ihwan.
Ia menjelaskan dalam menyambut musim tanam (MT) periode Oktober 2019 hingga Maret 2020, PT Petrokimia Gresik telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 787.280 ton.
"Stok pupuk bersubsidi yang disiapkan tersebut jumlahnya mencapai empat kali lipat dari ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah sebanyak 188.018 ton," kata Ihwan.
Peningkatan stok hingga empat kali lipat tersebut bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan permintaan dari para petani saat musim tanam tiba.
Adapun pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang telah tergabung dalam kelompok tani dan telah menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
"Pupuk tersebut bisa dibeli di kios-kios resmi kami. Kalau di wilayah Madiun, totalnya ada 110 kios tersebar di setiap kecamatan, baik di Kota maupun Kabupaten Madiun," katanya.