Surabaya (ANTARA) - Sekitar 64 tim siap mengikuti kompetisi lomba dayung perahu karet Sprint Slalom Rubber Boat yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya di Taman Prestasi, Jalan Ketabang Kali, Kota Surabaya, Jawa Timur pada 24-25 Agustus 2019.
Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi, Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya Gloria Puspa Cendana di Surabaya, Jumat, mengatakan kompetisi olahraga air yang diselenggarakan sejak 2013 itu bakal diikuti oleh TNI, Polri, Satpol PP, Linmas, mahasiswa, pelajar, serta komunitas dayung.
"Peserta tahun ini lebih banyak dibanding tahun sebelumnya, yakni mencapai 64 tim yang terdiri dari 14 tim putri dan 50 tim laki-laki," katanya.
Menurut dia, kompetisi lomba dayung dalam rangka memperingati HUT ke-74 Republik Indonesia ini berbeda dengan sebelumnya sebab beberapa permainan sudah dikonsep lebih matang dan variatif, sehingga antusias masyarakat yang mendaftar meningkat dari tahun sebelumnya.
Gloria menjelaskan pada ajang kali ini permainan akan dibuat lebih menantang, baik secara fisik maupun stamina. Jika sebelumnya rute permainan hanya satu kali putaran, kali ini dibuat berputar dua kali yang terdiri dari empat titik lokasi.
"Di mana jarak titik satu ke titik dua sejauh 250 meter. Itu yang membedakan, jika ada peserta yang tidak memutari satu titik, maka akan berpengaruh pada penilaian," katanya.
Ia menyebut, kualifikasi penilaian peserta yang paling utama adalah ketepatan waktu. Karena itu, agar para peserta dapat mencapai waktu tersebut, ia mengimbau kepada mereka sebaiknya dapat mengelola stamina.
"Selain pengelolaan stamina, para peserta juga harus mampu membaca medan, karena itu sangat diperlukan," ujar dia.
Selama acara berlangsung, lanjut dia, pihaknya juga memastikan keamanan para peserta. Panitia sudah menyiapkan langkah antisipasi dengan bersinergi dengan jajaran dari Satpol PP dan Linmas. Bahkan, pihak panitia telah menyiapkan satu rescue atau tindakan penyelamatan di tiap perahu.
"Kita berikan satu rescue untuk membantu peserta dan mengamankan. Apabila ada yang diperlukan, biasanya peserta yang kesulitan naik perahu," katanya.
Selain permainan yang berbeda, kali ini juara yang diperebutkan pun juga bertambah. Pada 2018, juara hanya sampai pada harapan satu. Sementara untuk tahun ini, juara sampai harapan tiga. "Ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada para peserta," katanya.