Pamekasan (ANTARA) - Sub-Sub Recipient (SSR) TB HIV Care dari Aisyiyah Pamekasan, Jawa Timur, menemukan sebanyak empat anak terjangkit kuman TB mycobacterium tuberculosis.
Menurut Koordinator Program TB-HIV Care Aisyiyah Pamekasan Halif, data temuan kasus di awal tahun 2019 itu mulai Januari-Maret 2019.
"Anak-anak yang terjangkit TB yang diketahui sebanyak empat orang itu, umumnya masih berumur lima tahun," kata Halif di Pamekasan, Rabu.
Temuan adanya empat orang anak di Pamekasan yang menderita TB menambah lebih banyak daftar masyarakat di kabupaten itu yang diketahui menderita TB.
Sebelumnya Sub-Sub Recipient (SSR) TB HIV Care dari Aisyiyah Pamekasan juga menemukan sedikitnya 588 warga di wilayah itu menderita tubercolosis (TB), mereka juga telah mendapatkan pendampingan khusus dari para kader TB di wilayah itu.
"Data jumlah penderita 633 orang ini merupakan data dua tahun terakhir," kata Kepala SSR TB HIV Care Aisyiyah Pamekasan Ruhayati.
Ia merinci, pada tahun 2017, warga Pamekasan yang ditemukan menderita TB sebanyak 342 orang dan pada 2018 terdapat 246 orang.
Dari 342 orang yang menderita TB itu, sebanyak 291 orang di antaranya kini telah sembuh, sedangkan pada 2018 ada 29 orang.
Dengan demikian, maka jumlah total warga Pamekasan yang ditemukan menderita TB sepanjang 2017 hingga Maret 2019 ini sebanyak 562 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 320 orang dinyatakan telah sembuh.
Terkait temuan itu, SSR TB HIV Care dari Aisyiyah Pamekasan langsung melakukan sosialisasi dan penyuluhan TB-HIV dengan sasaran kaum millenial dan para orang tua sebagai upaya pencegahan di Panti Asuhan Asiyiyah dan Muhammadiyah.
"Harapannya agar para orang tua dan generasi muda kita dapat menyadari bahwa TB tidak hanya menyerang orang dewasa maupun lansia, akan tetapi juga anak-anak dan kegiatan ini juga sebagai upaya edukasi kami," katanya.
Rangkaian kegiatan yang telah dilakukan diakhiri dengan pemberian penghargaan kepada kader yang berhasil melakukan rujukan dalam investigasi kontak selama 23 hari tersebut, serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi pasien TB di Pamekasan.
PMT diberikan agar pasien TB memperoleh tambahan gizi, juga sebagai bentuk upaya meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat, khususnya masyarakat Pamekasan tentang pentingnya pencegahan dan atau pengobatan dini, dengan tujuan eliminasi TB-HIV di Indonesia khususnya Kabupaten Pamekasan.
Ia menjelaskan, organisasi kesehatan peduli TB-HIV juga melaksanakan serangkaian kegiatan pada bulan Maret 2019.
Investigasi Kontak menjadi kegiatan awal yang dimulai dan berakhir tanggal 1-23 Maret 2019 di beberapa kecamatan di Kabupaten Pamekasan sebagai upaya “screening” temuan kasus terduga TB dan sosialisasi, serta edukasi pada masyarakat Pamekasan
Aisyiyah merupakan penyelenggara program program Sub-Sub Recipient (SSR) TB HIV Care di tingkat Kabupaten Pamekasan, yakni program kerja sama dengan Global Fund, sebuah lembaga dengan dana hibah luar negeri yang berkantor pusat di Genewa.
Lembaga donor bentukan PBB ini dibentuk untuk penanganan berbagai jenis penyakit menular dan berbahaya, seperti malaria, tubercolosis dan HIV/AIDS.
Saat ini, sambung dia, SSR TB HIV Care Aisyiyah Pamekasan memiliki sebanyak 26 kader TB aktif yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
Mereka selalu melakukan pendampingan dan mencari warga yang terindikasi terserang penyakit TB untuk berobat di puskesmas.
"Karena biaya pengobatan mereka hingga sembuh ditanggung oleh pemerintah kerja sama dengan lembaga donor Global Fund ini," katanya, menjelaskan.
Sebelumnya, World Health Organization (WHO) sebagai induk organisasi kesehatan dunia, menetapkan tanggal 24 Maret sebagai Hari Tuberculosis (TB) sedunia dengan harapan meningkatkan kesadaran dan kepedulian Negara-negara di dunia.
Laporan terbaru WHO Global Report (2018), pada tahun 2017 Indonesia menempati urutan ke-2 terbesar penderita TB setelah India. Meningkat dibandingkan tahun 2016 lalu, dimana Indonesia berada pada posisi ke-3 setelah India dan China.
Kejadian tersebut menjadi salah satu permasalahan kesehatan masyarakat Indonesia yang masih belum teratasi dengan masih tingginya penemuan kasus, khususnya Kab. Pamekasan dibuktikan dengan penemuan kasus TB pada tahun 2017 sebanyak 342 orang dan 246 orang tahun 2018 ditambah temuan terbaru sebanyak empat orang anak dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2019 ini.
Empat anak ditemukan terjangkit tuberculosis di Pamekasan
Rabu, 3 April 2019 17:56 WIB
Anak-anak yang terjangkit TB yang diketahui sebanyak empat orang itu, umumnya masih berumur lima tahun