Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai merancang rencana kerja tahun 2020 yang salah satunya memacu program peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Presiden Jokowi akan menitikberatkan pada pembangunan SDM, maka dari itu daerah harus menerjemahkan arahan itu," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat mengikuti kegiatan Forum Lintas Perangkat Daerah Penyusunan Renja Pemerintah Daerah 2020 di Banyuwangi, Rabu.
Dengan fokus ke peningkatan kualitas SDM, katanya, dapat meningkatkan daya saing warga dan sehingga dapat mengangkat kesejahteraan di tengah tantangan ekonomi yang tidak ringan.
Peningkatan kualitas SDM ditempuh dengan sejumlah cara, menurut ia, di antaranya perluasan akses pelayanan kesehatan dengan peningkatan kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi dan mencegah penyakit menular maupun tidak menular.
"Kita memulainya dengan mengumpulkan ribuan kader posyandu beberapa hari lalu, kita ubah paradigma sakit menjadi paradigma sehat, puskesmas menjadi mal orang sehat dengan penguatan promosi kesehatan, sehingga yang datang justru banyak orang sehat untuk konsultasi agar tetap sehat, bukan datang ketika sakit," ujarnya.
Dan sehingga, lanjut Bupati Anas, kesehatan masyarakat terjaga dan bisa produktif menjalankan kegiatan ekonomi.
Anas menambahkan, akses dan kualitas pendidikan juga menjadi perhatian, di antaranya dengan percepatan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun, pemerataan akses dan peningkatan relevansi konten pendidikan dengan tantangan zaman.
"Gerakan angkat anak putus sekolah (Garda Ampuh) agar dioptimalkan, camat dan desa perlu menyisir intensif siswa yang ada kendala bersekolah, pemkab telah menyediakan instrumennya, kita ada beasiswa, uang saku dan transportasi bagi siswa miskin serta program Siswa Asuh Sebaya," papar Anas.
Bupati menekankan pentingnya perluasan program Beasiswa Banyuwangi Cerdas yang memberi fasilitas biaya kuliah bagi anak muda.
"Sekarang sudah 800 anak muda dikuliahkan, saya berharap ke depan kita bisa jangkau sampai lebih dari 1.000 anak muda bisa kuliah gratis di berbagai kampus di Indonesia," katanya.
Prioritas lain untuk 2020 adalah meningkatkan pendapatan masyarakat, dan strategi yang dikedepankan adalah dengan melakukan perbaikan iklim investasi dan usaha, peningkatan ketersediaan lapangan kerja yang layak, juga fasilitasi pengembangan usaha mikro kecil menengah.
Banyuwangi, kata Anas, terus menjalankan program jaring pengaman sosial bagi warga nonproduktif, seperti program Rantang Kasih yang mendistribusikan makanan tiap hari bagi warga lansia.
Anas optimistis, di tengah masih tertekannya perekonomian gobal, Banyuwangi tetap bisa memacu pertumbuhan ekonomi dan Banyuwangi juga menjadi enam daerah dengan PDRB terbesar di Jatim.
"Banyuwangi kita pacu tumbuh 5,7 persen, di atas prediksi ekonomi nasional 5,5 persen. Di antara bukti tumbuhnya ekonomi adalah meningkatnya 'outstanding' kredit sebesar Rp10,98 triliun, di mana penggunaannya 63,5 persen untuk usaha modal kerja dan investasi, pertanian dan pariwisata bahu-membahu menopang ekonomi daerah," tuturnya. (*)