Bojonegoro (ANTARA) - Tim SAR gabungan Kepolisian Resor (Polres) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, melakukan evakuasi warga korban banjir di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, yang pemukimannya terkepung air banjir, Rabu.
"Tim SAR tetap melakukan penjagaan di sekitar lokasi pemukiman warga, sebab masih ada warga yang belum bersedia mengungsi," kata Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli, yang memimpin proses evakuasi bersama sejumlah anggotanya juga Tim SAR BPBD.
Selain disediakan dua perahu kano, polres juga menyediakan tenda bagi pengungsi, selain juga menempatkan sejumlah petugas di lokasi kawasan banjir di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) milik Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro.
"Kalau memang nanti warga yang rumahnya kebanjiran ada yang akan mengungsi petugas sudah siap," ucapnya menambahkan.
Tim SAR gabungan Untuk mencapai lokasi pemukiman warga korban banjir di Desa Sukorejo, harus berjalan kaki sekitar 1 kilometer, menerabas genangan air dengan kedalaman berkisar 0,50-1 meter, bahkan di sejumlah lokasi ada kedalamannya 1,5 meter.
Di sepanjang perjalanan Tim SAR gabungan dengan membawa perahu karet berjalan kaki harus menyingkirkan ratusan balok kayu jati yang menghalangi jalan untuk menuju lokasi pemukiman warga korban banjir.
Menurut seorang warga setempat Budi Purnomo, di kawasan setempat ada sekitar 60 kepala keluarga (KK) dengan jumlah sekitar 200 jiwa yang sekarang rumahnya terkepung air banjir yang masuk ke rumah dengan ketinggian berkisar 0,50-1 meter.
"Air banjir datang pagi dini hari tadi dengan cepat dan masuk ke rumah warga. Warga lainnya belum bersedia mengungsi karena masih melihat kondisi banjir sambil menjaga rumahnya masing-masing," kata dia dibenarkan sejumlah warga lainnya.
Oleh karena itu, hanya 10 warga yang dievakuasi terdiri dari orang tua, orang sakit, ibu hamil dan anak-anak dengan naik perahu karet milik BPBD dengan cara ditarik dengan sejumlah petugas termasuk AKBP Ary Fadli juga ikut mendorong perahu.
Dengan kendaraan polres 10 warga itu dengan didampingi seorang petugas medis di bawa ke Balai Desa Sukorejo, yang lokasinya tidak jauh dari TPK.
"Sesuai permintaan warga yang dievakuasi hanya yang sakit, hamil, bayi dan orang tua," ucap Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia menambahkan.
Ia menambahkan kondisi Bengawan Solo di daerahnya yang terus merangkak naik masih terkendali, meskipun sudah masuk siaga banjir.
Dari keterangan yang diperoleh genangan air banjir yang mengepung pemukiman warga di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota itu, akibat hujan deras di wilayah selatan yang terjadi sehari lalu.
Air hujan yang masuk wilayah perkotaan itu tidak bisa masuk ke Bengawan Solo, melalui saluran drainase utama secara gravitasi, karena sekarang ini ketinggian air Bengawan Solo masuk siaga hijau. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo