Banyuwangi (Antara) - Kementerian Pariwisata menarget Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mampu mendatangkan100.000 turis Malaysia per tahun setelah dibukanya penerbangan langsung rute internasional dari Kuala Lumpur menuju kabupaten ujung timur Pulau Jawa tersebut dan sebaliknya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya di Banyuwangi, Rabu mengatakan dengan status sebagai bandara internasional, Banyuwangi diharapkan bisa menggaet 100.00 turis asal Malaysia per tahun.
“Saya yakin target 100.000 turis Malaysia masuk ke Banyuwangi itu bisa dicapai. Direct flight Kuala Lumpur-Banyuwangi membuka konektivitas yang lebih luas,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya seusai mengikuti "inaugural flight Citilink" rute Kuala Lumpur-Banyuwangi.
Arief, dalam keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi mengatakan, pariwisata berkembang sangat pesat. Dan itu mampu mendorong investasi (investment) dan perdagangan (trade).
“Kuncinya adalah tourism, trade, investment atau TTI. Ketiga hal itu hanya bisa berkembang bila konektivitasnya bagus. Nah, konektivitas Banyuwangi sudah sangat mantap. Ada rute internasional, rute domestik juga padat, ada banyak penerbangan dari Jakarta langsung ke Banyuwangi, juga ada dari Surabaya,” ujarnya.
“Destinasi wisata alamnya bagus, budayanya keren, 'homestay' sampai resornya luar biasa. Kulinernya unik dan lezat. Banyuwangi lengkap,” imbuh Arief Yahya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas optimistis ke depan daerahnya bisa terus berkembang. Adanya rute internasional di Bandara Banyuwangi menjadi stimulus baru bagi pengembangan kabupaten berjuluk The Sunrise of Java tersebut.
“Setahun ada sekitar 2 juta turis Malaysia ke Indonesia. Sebagian ke Bali. Nah itu kita gaet sebagian masuk lewat Banyuwangi. Ada Kawah Ijen yang di Malaysia enggak ada destinasi gunung semacam itu. Ada pantai, resor yang asyik. Kita yakin bisa gaet turis dari Malaysia,” ujar Anas.
Sementara itu, Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo mengatakan, pasar dari Malaysia ke Indonesia terbuka luas. Apalagi, Banyuwangi berdekatan dengan Bali, dan sebagian turis Malaysia juga mengunjungi kawasan Bali Barat yang lebih dekat dari Banyuwangi.
“Citilink bangga bisa ikut berperan mengembangkan pasar wisata di daerah. Selain tentu rute ini memungkinkan dunia usaha berkembang,” ujarnya.
Pesawat yang digunakan di rute internasional ini adalah Airbus A-320 berkapasitas 180 penumpang. Frekuensi penerbangan sebanyak 3 kali sepekan, yakni Rabu, Jumat, dan Minggu.
Dari Banyuwangi, pesawat bertolak pukul 08.20 WIB dan diperkirakan tiba pukul 12.10 waktu Malaysia. Sedangkan dari Malaysia, berangkat pukul 13.20 waktu setempat dan dijadwalkan tiba di Banyuwangi pukul 15.10 WIB.
Jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi sendiri melonjak hampir 1.700 persen dari 7.836 orang pada 2010 menjadi 140.683 orang pada 2017, dan sudah tembus 307.157 orang hingga Oktober 2018. (*)
Banyuwangi Ditarget Datangkan 100.000 Turis Malaysia
Rabu, 19 Desember 2018 18:06 WIB
Saya yakin target 100.000 turis Malaysia masuk ke Banyuwangi itu bisa dicapai. Direct flight Kuala Lumpur-Banyuwangi membuka konektivitas yang lebih luas