Madiun (Antaranews Jatim) – Pemkab Madiun menggelar advokasi dan penggalangan komitmen dalam rangka percepatan ”Open Defecation Free” (ODF) atau setop buang air besar sembarangan, di Pendapa Muda Graha Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (11/12).
Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto saat membacakan sambutan Bupati Madiun Ahmad Dawami pada pembukaan kegiatan mengajak seluruh pemangku kepentingan bersama masyarakat untuk berkomitmen bersama mewujudkan Kabupaten Madiun setop buang air besar sembarangan (ODF) pada 2020.
“Saya mengajak seluruh ‘stakeholder’ (pemangku kepentingan) mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten serta seluruh masyarakat untuk berkomitmen bersama mewujudkan Kabupaten Madiun bebas buang air besar sembarangan (ODF) pada 2020. Sehingga Kabupaten Madiun yang aman, mandiri, sejahtera dan berakhlak segera terwujud,” tegasnya.
Ia menyebutkan, jumlah desa yang sudah “ODF” di Kabupaten Madiun hingga November 2018 sebanyak 65 desa, atau 31 persen dari jumlah seluruhnya 206 desa/kelurahan.
“Hal ini tidak berbanding lurus dengan jumlah capaian akses jamban sehat yang sudah mencapai 95,26 persen,” kata Hari.
Menurutnya ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut. Antara lain perilaku masyarakat, tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat, sosial budaya, status ekonomi, ketersediaan air bersih dan sarana kurang memadai.
Dari segi pengetahuan, lanjut dia, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui betapa bahaya jika buang air besar sembarangan. Selain itu juga rendahnya pengetahuan masyarakat akan penyakit yang dapat ditularkan melalui air sangat berpengaruh terhadap kebiasaan buang air besar.
“Tantangan lain dalam menghadapi masalah sanitasi adalah sosial budaya dan perilaku masyarakat yang masih terbiasa buang air besar di sembarang tempat yang sulit dirubah,” ujarnya.
Dia mengingatkan pada 2017 Presiden (Joko Widodo) mengeluarkan Inpres nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
“Inpres tersebut mengajak seluruh komponen bangsa secara bersama-sama melakukan tindakan yang sistematis dan terencana dengan kesadaran, kemajuan dan kemampuan berperilaku hidup sehat guna meningkatkan kualitas hidup. Sehingga diharapkan berdampak pada kesehatan yang terjaga,” ucapnya.
Sehingga terciptanya lingkungan yang bersih bisa berpengaruh pada peningkatan produktivitas masyarakat dan biaya untuk berobat menjadi berkurang.
Kepala Dinas Kesehatan Soelistyo Widyantono selaku ketua panitia menyebutkan kegiatan advokasi dan penggalangan komitmen dalam rangka percepatan ODF Kabupaten Madiun tersebut diikuti 600 orang.
Terdiri dari unsure pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Komandan Ramil, Kapolsek, kepala desa dan lurah.
Selain itu juga Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten, TP PKK Kecamatan, TP PKK Desa serta Puskesmas se-Kabupaten Madiun.
Kegiatan diisi sosialisasi dan pameran kesehatan yang diikuti oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang ada di Kabupaten Madiun. (*)
Video Oleh Siswowidodo
Pemkab Madiun Gelar Advokasi dan Penggalangan Komitmen Percepatan "ODF" (video)
Selasa, 11 Desember 2018 18:45 WIB
Saya mengajak seluruh "stakeholder" (pemangku kepentingan) mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten serta seluruh masyarakat untuk berkomitmen bersama mewujudkan Kabupaten Madiun bebas buang air besar sembarangan (ODF) pada 2020. Sehingga Kabupaten Madiun yang aman, mandiri, sejahtera dan berakhlak segera terwujud