Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Senin, menyalurkan santunan paket sembako untuk korban bencana angin kencang, kebakaran dan korban tenggelam di sejumlah kecamatan.
"Ada tujuh paket bantuan yang kami salurkan kepada korban angin kencang, korban kebakaran dan korban tenggelam di Kecamatan Gayam, juga di kecamatan lainnya," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia di Bojonegoro, Senin.
Ia menyebutkan paket bantuan yang disalurkan masing-masing berupa sembako, makanan siap saji, makanan tambah gizi, paket lauk pauk, paket peralatan dapur, tikar plastik dan keperluan lainnya.
Untuk paket sembako masing-masing berisi beras 5 kilogram, 10 bungkus mie instan, minyak goreng 2 liter, tiga kaleng sarden.
Warga yang menerima paket bantuan antara lain, Jarni (42), warga Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, dan Ngasri, warga Desa Punggur, Kecamatan Purwosari, yang rumahnya roboh.
"Dalam kejadian angin kencang disertai hujan deras sehari lalu ada dua rumah roboh, selain sejumlah rumah mengalami kerusakan, dan sejumlah pohon tumbang," ucapnya.
BPBD juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada seorang warga di Desa Kasiman, Kecamatan Kasiman, yang rumahnya terbakar dan kepada ahli waris korban tenggelam atas nama M Fahno Muhtar (9) dan M Edi Fajar (6).
Sesuai ketentuan, menurut dia, korban tewas tenggelam, juga korban kebakaran yang rumahnya habis terbakar dan korban angin kencang yang rumahnya roboh memperoleh santunan uang masing-masing Rp5 juta.
"Saat ini santunan uang bagi warga yang rumahnya roboh akibat angin kencang dan kebakaran masih dalam proses," ucapnya.
Namun, lanjut dia, untuk warga yang rumahnya rusak akibat angin kencang tidak memperoleh santunan uang, tapi hanya memperoleh santunan sembako.
BPBD Bojonegoro akan menyerahkan santunan paket untuk korban tenggelam di Desa Muyoagung, Kecamatan Kota, dan korban kebakaran di Kecamatan Kota.
"Persediaan logistik bahan makanan, sandang, juga bahan banjiran yang tersedia di BPBD masih tersedia lebih dari cukup," ucapnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim peralihan dari kemarau ke musim hujan yang berpotensi terjadinya cuaca ekstrem, mulai angin kencang dan juga hujan deras.
Sesuai prakiraan Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, awal musim hujan di daerah Bojonegoro terjadi pada dasarian I-III November.
"Pada musim peralihan rawan terjadi angin kencang juga hujan deras yang rawan menimbulkan banjir bandang," ujarnya. (*)
BPBD Bojonegoro Salurkan Sembako Untuk Korban Bencana
Senin, 5 November 2018 19:01 WIB
Ada tujuh paket bantuan yang kami salurkan kepada korban angin kencang, korban kebakaran dan korban tenggelam