Surabaya (Antaranews Jatim) - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih mengingatkan kepada pemuda akan makna dari sumpah pemuda salah satunya dengan mengisinya melalui pembangunan diberbagai bidang.
"Pemerintah saat ini terus berupaya untuk melakukan pembangunan baik itu pembangunan manusia dan juga pembangunan infrastruktur," katanya saar kegiatan pameran warisan budaya dan foto tanah air di House of Sampoerna, Surabaya, Sabtu.
Ia mengemukakan, sumpah pemuda ini merupakan cita-cita kemerdekaan Indonesia, di mana anak milenial saat ini juga bisa memahami apa itu sumpah pemuda.
"Kami sempat melakukan survei kepada sekitar 200 anak generasi muda, terkait dengan mimpi bangsa Indonesia ini nanti akan dibawa kemana, apakah ada ide aneh yang muncul atau seperti apa?. Tetapi ternyata hasilnya masih tetap mencapai cita-cita kemerdekaan seperti yang disampaikan oleh 'founding father'. Artinya masih tetap konsisten," ujarnya.
Oleh karena itu, Pemerintah bekerja keras untuk mencapai kemerdekaan bangsa. Pemerintah sekarang menggunakan Nawacita untuk bangun Indonesia, bukan Jawa tetapi Indonesia baik itu membangun manusia, infrastruktur dan juga perekonomian.
"Bayangkan, sekarang ini yang sudah ikut BPJS Kesehatan 201 juta jiwa dan yang dibiayai negara sebanyak 92 juta dimana masyarakat tersrbut bisa mendapatkan akses fasilitas kesehatan yang ada saat ini," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk membangun Indonesia sebagai negara maju selain membangun manusia sehat dan pintar juga didukung dengan infrastruktur yang bagus.
"Saat ini pembangunan terus dilakukan seperti di Kalimantan dan juga Papua. Jika dulu pos lintas batas negara seperti kantor kelurahan tahun 70 an, sekarang kondisinya sudah lebih bagus," ujarnya.
Menurutnya, ini penting karena pembangunan itu harus terus dilakukan, salah satunya adalah melalui dana desa dimana sudah dibangun jalan, jembatan, irigasi, embung, sumur dan juga pasar tradisional.
"Yang tidak kalah yaitu elektrisasi sebuah wilayah dimana saat ini sekitar 84 persen wilayah Indonesia bisa menikmati listrik dan diharapkan tahun depan sudah 100 persen," katanya.
Untuk pengembangan ekonomi juga seperti itu, kata dia, pengembangan internet juga terus dilakukan seperti wilayah urban sudah 72 persen dan di wilayah pedesaan sebanyak 42 persen bisa mendapatkan akses internet.
"Penetrasi internet Indonesia di kota dan di pedesaan, serta elektrisasi desa perbatasan digenjot. Sekarang ini penetrasi rendah dibandingkan negara lain, tetapi kondisinya tumbuh cepat," katanya.
Sementara itu, Direktur Urusan Fiskal dan Eksternal Sampoerna, Elvira Lianita, mengatakan, Sumpah Pemuda dapat menjadi momentum bagi seluruh komponen bangsa untuk semakin merekatkan persatuan di tengah perbedaan demi kemajuan Indonesia.
"Tak hanya itu, setiap warga, khususnya kaum muda, juga dapat menggunakan momentum persatuan ini untuk terus melakukan gerakan revolusi mental yang digagas oleh Bapak Pendiri Bangsa Soekarno untuk menghadapi tantangan bangsa, termasuk di bidang ekonomi. Indonesia, sebagai bangsa terbesar keempat di dunia, memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan," katanya.
Pameran yang digelar pada 22 September - 11 November 2018 di The Residence, House of Sampoerna ini menghadirkan sekitar 147 karya baik itu foto dan juga karya lainnya.(*)