Malang (Antaranews Jatim) - Sebanyak enam orang aktivis Malaysia yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan Lestari Hikmah menggali pemikiran anak-anak muda Muhammadiyah dengan mengunjungi Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) Universitas Muhammaduyah Malang (UMM), Jumat.
Ketua rombongan Lestari Hikmah, Rashidi mengaku sangat tertarik dengan dinamika dan perkembangan organisasi masyarakat (Ormas) Muhammadiyah di Indonesia. "Muhammadiyah di Malaysia sudah sangat dikenal. Bahkan, di Malaysia sudah ada sekolah Muhammadiyah sejak tahun 1950-an yang diinisiasi sejumlah tokoh, di antaranya Buya Hamka," kata Rashidi.
Bahkan, lanjutnya, sekarang Muhammadiyah tengah mempersiapkan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Malaysia. Oleh karena itu, Rashidi berharap kunjungannya ke UMM dapat menambah wawasan mereka tentang Muhammadiyah, terutama tentang kiprah pemikiran dan gerakan anak-anak muda Muhammadiyah.
"Di Malaysia pergolakan pemikiran anak muda masih sangat lambat dan tak terdengar. Berbeda dengan Indonesia yang sangat dinamis dan progresif, di antaranya terlihat dari pemikiran anak-anak muda Muhammadiyah," tuturnya.
Sementara itu, Pengurus Majelis Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Haeri Fadly mengatakan ruang demokrasi Indonesia yang terbuka membuat anak-anak muda lebih dinamis di bidang pemikiran dan gerakan. Tak hanya itu, ruang demokrasi itu juga berpengaruh pada dinamika antara Muhammadiyah, ormas lain dan pemerintah.
Misalnya, soal penentuan hari raya Idul Fitri, di Indonesia masyarakat bebas memilih hasil fatwa NU, Muhammadiyah maupun pemerintah lewat Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tak ada keharusan mengikuti salah satu fatwa. Hal itu tentu cukup janggal bagi Malaysia, dimana umat Islam di Negeri Jiran itu pasti sejalan dengan fatwa pemerintah.
Sekretaris PSIF UMM Subhan Setowara menambahkan kuatnya dinamika anak muda Muhammadiyah sangat dipengaruhi oleh hadirnya Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) yang lahir pada 2003. Lahirnya JIMM kala itu dilatari mandeknya dinamika pemikiran di tubuh Muhammadiyah di tengah gencarnya gerakan amal usaha Muhammadiyah.
"Semangat JIMM ingin menghidupkan kembali spirit KH Ahmad Dahlan, yang tidak hanya dikenal sebagai aktor penggerak (man of action), tapi juga aktor pemikir (man of thought)," papar Subhan.(*)
Aktivis Malaysia Gali Pemikiran Pemuda Muhammadiyah di UMM
Jumat, 31 Agustus 2018 19:48 WIB
Muhammadiyah di Malaysia sudah sangat dikenal. Bahkan, di Malaysia sudah ada sekolah Muhammadiyah sejak tahun 1950-an yang diinisiasi sejumlah tokoh, di antaranya Buya Hamka,