Tulungagung (Antaranews Jatim) - Ratusan lwarga lanjut usia (lansia) peserta program layanan penyakit kronis atau Prolanis mengikuti kegiatan senam sehat kolosal yang digelar BPJS Kesehatan di Lapangan Indoor Stadion Rejoagung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Minggu.
Senam masal dalam rangka peringatan HUT ke-50 BPJS Kesehatan itu sekaligus menyambut Asian Games XVIII yang segera dihelat di beberapa kota di Indonesia, 18 Agustus - 2 September 2018.
"Senam kolosal ini bagian dari kampanye budaya hidup sehat dengan olahraga di kalangan komunitas prolanis di Tulungagung, sekaligus menyambut Asian Games," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tulungagung Indrina Darmayanti dikonfirmasi usai senam.
Ada lebih dari 750 lansia peserta prolanis yang ikut hadir dalam acara tersebut.
Mereka datang dari 58 kelompok prolanis yang tersebar di 19 kecamatan se-Tulungagung.
Aktivitas senam kolosal itu sendiri berlangsung kurang lebih 15 menit. Gerakan yang dilakukan para lansia sederhana, dengan fokus utama olah pernafasan serta gerak tangan dan kaki.
Untuk menyemarakkan senam kolosal itu pihak BPJS Kesehatan Cabang Tulungagung mendatangkan sejumlah instruktur senam profesional.
Keberadaan mereka sangat membantu para lansia mengikuti setiap gerakan senam yang dilakukan oleh kepala instruktur senam di atas panggung.
"Setiap kelompok prolanis ini sebenarnya telah memiliki jadwal rutin senam di wilayah/kelompoknya. Hari ini kami kumpulkan untuk lebih menguatkan semangat hidup sehat melalui olahraga," kata Indrina Darmayanti.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat sehari-hari, Indrina berharap jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional, Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang sakit bisa menurun.
"Dengan begitu program pembiayaan pelayanan kesehatan dapat dialokasikan ke program promotif preventif yang dilakukan agar masyarakat tetap sehat," katanya.
Tak hanya senam, kesempatan itu dimanfaatkan tim BPJS Kesehatan untuk mempromosikan aplikasi "JKN Mobile".
Aplikasi tersebut merupakan terobosan program layanan jaminan kesehatan nasional dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, melalui layanan telekomunikasi (gawai) berbasis android maupun apple.
Menurut Indrina, dengan mobile JKN diharapkan bisa mempermudah peserta mendapatkan pelayanan administrasi.
Beberapa di antaranya daftar menjadi kepesertaan, informasi tagihan, informasi aktifasi, dan lain sebagainya.
Acara diselingi dengan pembagian sejumlah hadiah (doorprize) serta sosialisasi seputar program-program layanan prolanis dari dinas kesehatan serta pemanfaatan JKN-KIS bagi setiap peserta BPJS Kesehatan. (*)