Moskow (Antara/Reuters) - FIFA akan membuka proses disipliner terhadap pemain Swiss Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka, saat mereka merayakan golnya pada pertandingan Piala Dunia yang dimenangkan Swiss atas Serbia, Jumat.
Kedua pemain, yang merupakan etnis Albania dan peninggalan Kosovo, merayakan gol dengan gerakan yang terlihat meniru elang yang tergambar di bendera Albania.
Serbia menolak mengakui kemerdekaan bekas provinsinya Kosovo, yang dihuni 1,8 juta orang sebagian besar etnis Albania dan memisahkan diri 10 tahun lalu.
Para pemain itu membantah bahwa perayaan mereka bersifat politis.
"Bagi saya itu adalah hari yang sangat istimewa," kata Xhaka. "Ini adalah kemenangan bagi keluarga saya, untuk Swiss, Albania, Kosovo. Isyarat itu untuk semua orang yang telah mendukung saya; itu tidak ditujukan pada lawan kita. Itu adalah permainan yang sangat emosional."
Shaqiri berkata: "Ini tidak ada hubungannya dengan politik, ini tentang sepak bola."
FIFA mengatakan, pihaknya juga telah membuka persidangan melawan asosiasi sepak bola (FA) Serbia karena kerusuhan massa serta menampilkan pesan-pesan politik dan ofensif oleh fans Serbia.
Penyelidikan awal FIFA telah dibuka melawan pelatih Serbia Mladen Krstajic untuk "pernyataan yang diduga dibuat setelah pertandingan", FIFA menambahkan.
Laporan media mengutip Krstajic yang mengatakan kepada wartawan Serbia bahwa wasit Jerman Felix Brych, yang menolak hukuman timnya, harus diadili di Den Haag, tempat pengadilan kejahatan perang PBB untuk bekas Yugoslavia.
Swiss mengalahkan Serbia 2-1 di pertandingan Grup E. (*)