Surabaya (Antaranews Jatim) - Plt Direktur Utama PTPN XI Daniyanto mengatakan penelitian terkait tebu perlu koordinasi, agar tidak saling melakukan redundant, atau melakukan penelitian yang sama, sehingga tidak efektif dan efisien.
"Pusat penelitian (puslit) yang melakukan penelitian terkait tebu harus saling tukar menukar informasi, jangan sampai kita melakukan redundant atau penelitian yang sama dilakukan sehingga tidak efektif dan efisien," kata Daniyanto dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu.
Daniyanto, yang sebelumnya melakukan pertemuan teknis hasil penelitian 2018 mengatakan, keberadaan pusat penelitan bisa saling berkolaborasi dan bersinergi.
Sementara itu, sebagai wujud keseriusan terhadap kegiatan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan produktivitas on farm, PTPN XI selalu mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan melalui peran pusat penelitian.
"Peran Litbang atau research and development sangat penting sebagai ujung tombak perubahan dan mendukung percepatan pencapaian sasaran produksi," katanta.
Litbang, kata dia, juga harus bisa menghasilkan tanaman tebu yang tahan terhadap anomali cuaca dengan kandungan fiber tinggi, yang akan memberikan nilai kalor ampas yang tinggi dan menguntungkan sebagai bahan baku listrik cogeneration.
Khusus untuk pusat penelitian PTPN XI, Daniyanto berharap agar menjadi profit center dengan memanfaatkan peluang dan fokus dalam penyediaan bibit di PTPN XI.
Kemudian, mampu memberikan pendampingan dalam peningkatan kesuburan tanah di wilayah kerja PTPN XI serta menemukan formulasi varietas yang tepat untuk tanah-tanah di wilayah kerja PTPN XI.